.comments-page { background-color: #00BFFF;} #blogger-comments-page { padding: 0px 5px; display: none;} .comments-tab { float: left; padding: 5px; margin-right: 3px; cursor: pointer; background-color: #f2f2f2;} .comments-tab-icon { height: 14px; width: auto; margin-right: 3px;} .comments-tab:hover { background-color: #eeeeee;} .inactive-select-tab { background-color: #d1d1d1;}
DFN. Powered by Blogger.

SELAMAT DATANG DI DAFONE'S NOTE

Nge-Blog'e arek Go-Blog

Lupa Bawa Teman



            Aneh memang, Judul yang saya tulis adalah “Lupa Membawa Teman”, emang mau dibawa kemana tuh temannya? Well, kejadian ini terjadi saat Aku masih SMA tepatnya kelas satu SMA di SMAN 1 Leces. Jarak Rumah ke SMA lumayan jauh dan harus ditempuh menggunakan motor. Berhubung Aku sendirian dari rumah, Akhirnya kakak menyarankan mencari teman satu Arah hingga Jalan yang ku tempuh Aman (biasa banyak rampok).
            Akhirnya awal masuk sekolah Aku berkenalan dengan seorang anak yang rumahnya memang searah denganku. So, Aku mengajaknya untuk selalu bareng baik berangkat maupun pulangnya. Oia, dia bernama Aji (bukan Aji masaid loh).
            Demi keamananku dalam menempuh perjalanan, Aku rela seperti tukang ojek yang ditunggu penumpangnya. Setiap hari Aj menungguku di jembatan dan pulang sekolah Aku juga menurunkannya di dekat jembatan. Rutinitas yang selalu berulang-ulang, naik dan turun di dekat jembatan.
            Suatu hari, disekolah ada class meeting, so pulangnya sesuka hati siswanya namun harus tetap wajar (pulang pukul 10 pagi). Saat pulang, Aku sempat bergurau dengan teman-teman diparkiran dan berlanjut hingga ke gerbang sekolah. Dengan keadaan siap berangkat, Aku melihat Aji mendekat ke arahku dan selalu menunggu Aba-aba darinya yakni “nepuk pundak” kemudian narik gas.
            Kurasakan pundakku ditepuk, Aku pun melajukan motor menuju rumah. Diperjalanan Aku sempat mengobrol dengan Aji, namun dia hanya diam tak bersuara. Aku berfikiran bahwa Aji sedang bad mood alias malas mau ngomong. Yaudah, Aku pun juga diam dan tak bersuara karena Aji tidak meresponku.
            Beberapa menit kemudian, jembatan yang selalu digunakan untuk menungguku sudah terlihat. Aku pun menurunkan kecepatan dan berhenti pas di depan jembatan. Tak kurasakan Aji turun dan tak seperti biasanya dia tidak berterimakasih. Aku pun melajukan motor dan membunyikan klakson juga melihat Aji dari spion. Wah… cepat juga Aji nyebrang sungai dan sudah tak terlihat, itulah yang kupikirkan saat itu.
            Keesokan harinya Aku diantar ke sekolah karena Aku sudah membuat janji dengan teman lain untuk berkeliling ke kota. Sesampainya disekolah kulihat Aji duduk dan bergurau dengan teman-teman lain, Aku pun langsung bergabung dan menyapa Aji.
            “Hey, Kenapa kemarin buru-buru bro?” kata Aji. Aku pun bingung dengan maksud Aji. “Kenapa Ji?” jawabku dengan wajah keheranan. “Aku sudah didekat kamu dan menyentuh motor kamu, namun kenapa kamu malah ngebut?” jawab Aji. Aku pun tambah heran dan ternyata Aji ketinggalan di sekolah. Kalau diingat-ingat Aku dalam perjalanan pulang kemarin Aku berbicara sendiri dan berhenti di jembatan sendiri. pantes saja orang-orang dijembatan pada ngeliatin Aku. Ternyata Aji yang mereka kenal tak bersamaku alias ketinggalan. Hehehe

Ok, Sekian… itu pengalaman yang menurutku lucu… :p
0

Recent Post

Related Post

Buku Tamu

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Dafone's Note - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Free Templates Blogger