Aneh memang, Judul yang saya tulis
adalah “Lupa Membawa Teman”, emang mau dibawa kemana tuh temannya? Well,
kejadian ini terjadi saat Aku masih SMA tepatnya kelas satu SMA di SMAN 1
Leces. Jarak Rumah ke SMA lumayan jauh dan harus ditempuh menggunakan motor.
Berhubung Aku sendirian dari rumah, Akhirnya kakak menyarankan mencari teman
satu Arah hingga Jalan yang ku tempuh Aman (biasa banyak rampok).
Akhirnya awal masuk sekolah Aku
berkenalan dengan seorang anak yang rumahnya memang searah denganku. So, Aku
mengajaknya untuk selalu bareng baik berangkat maupun pulangnya. Oia, dia
bernama Aji (bukan Aji masaid loh).
Demi keamananku dalam menempuh
perjalanan, Aku rela seperti tukang ojek yang ditunggu penumpangnya. Setiap
hari Aj menungguku di jembatan dan pulang sekolah Aku juga menurunkannya di
dekat jembatan. Rutinitas yang selalu berulang-ulang, naik dan turun di dekat
jembatan.
Suatu hari, disekolah ada class
meeting, so pulangnya sesuka hati siswanya namun harus tetap wajar (pulang
pukul 10 pagi). Saat pulang, Aku sempat bergurau dengan teman-teman diparkiran
dan berlanjut hingga ke gerbang sekolah. Dengan keadaan siap berangkat, Aku
melihat Aji mendekat ke arahku dan selalu menunggu Aba-aba darinya yakni “nepuk
pundak” kemudian narik gas.
Kurasakan pundakku ditepuk, Aku pun melajukan
motor menuju rumah. Diperjalanan Aku sempat mengobrol dengan Aji, namun dia
hanya diam tak bersuara. Aku berfikiran bahwa Aji sedang bad mood alias malas
mau ngomong. Yaudah, Aku pun juga diam dan tak bersuara karena Aji tidak
meresponku.
Beberapa menit kemudian, jembatan
yang selalu digunakan untuk menungguku sudah terlihat. Aku pun menurunkan
kecepatan dan berhenti pas di depan jembatan. Tak kurasakan Aji turun dan tak
seperti biasanya dia tidak berterimakasih. Aku pun melajukan motor dan
membunyikan klakson juga melihat Aji dari spion. Wah… cepat juga Aji nyebrang
sungai dan sudah tak terlihat, itulah yang kupikirkan saat itu.
Keesokan harinya Aku diantar ke
sekolah karena Aku sudah membuat janji dengan teman lain untuk berkeliling ke
kota. Sesampainya disekolah kulihat Aji duduk dan bergurau dengan teman-teman
lain, Aku pun langsung bergabung dan menyapa Aji.
“Hey, Kenapa kemarin buru-buru bro?”
kata Aji. Aku pun bingung dengan maksud Aji. “Kenapa Ji?” jawabku dengan wajah
keheranan. “Aku sudah didekat kamu dan menyentuh motor kamu, namun kenapa kamu
malah ngebut?” jawab Aji. Aku pun tambah heran dan ternyata Aji ketinggalan di
sekolah. Kalau diingat-ingat Aku dalam perjalanan pulang kemarin Aku berbicara
sendiri dan berhenti di jembatan sendiri. pantes saja orang-orang dijembatan
pada ngeliatin Aku. Ternyata Aji yang mereka kenal tak bersamaku alias
ketinggalan. Hehehe
Ok, Sekian… itu pengalaman yang menurutku lucu… :p
Ok, Sekian… itu pengalaman yang menurutku lucu… :p