Kediri,
kota inilah yang mengatarku menaiki Kereta Api untuk pertama kalinya. Dari
mulai lahir hingga Kuliah tidak pernah merasakan naik kereta Api dan bagaimana
sensasi yang didapatkan saat menaiki kereta Api. Ok lupakan masalah kereta Api,
saat ini yang ingin kuceritakan adalah pengalamanku di kota kediri pada tahun 2010 silam, tepatnya di bulan juni lembar ke enambelas (16 juni 2010).
Seorang teman bertempat tinggal di
kediri, perkenalannya pun tetap di mig33. Pertama dia mencari seorang gadis
alias ceweknya dan atas bantuan teman-teman mig33 probolinggo akhirnya kami
menemukan dimana gadis pujaannya itu. ternyata eh ternyata gadis pujaannya
sudah menikah. Hahahaha… kasian deh temanku itu, modal sudah banyak yang
dikeluarkan untuknya tapi akhirnya ditinggal nikah juga.
Selain teman chating, ada juga teman
kuliah dulu yang rumahnya juga di kediri, beberapa teman lain juga ada disana.
Inilah gunanya punya teman jauh dan tentunya bisa ditumpangi untuk hidup alias
gratisan. Hehehe
Bermodal nekad, kuberanikan diri
untuk berangkat ke kota yang tak pernah ku kunjungi sebelumnya. Malam sebelum
keberangkatan Aku mencoba SMS teman bernama Indra, yah pertama berbasa-basi
dulu sebelum eksekusi minta tolong numpang hidup. hahahaha.
Perjalanan dari Jember menuju kediri
memakan waktu sekita 6-7 Jam. Atas saran teman Aku turun di terminal Jombang dan
langsung naik Bus kota menuju Kediri. Untuk amannya sebelum naik Bus yang lewat
depat Stasiun Jombang Aku sempatkan untuk bertanya kepada tukang becak mengenai
Bus menuju kediri.
Akhirnya Aku berada di dalam Bus
menuju kota kediri. Disampingku ada seorang bapak-bapak yang penampilannya agak
mencurigakan. Wajahnya “sangar” mirip preman dan tatapan matanya fokus pada
satu titik. Karena Aku jauh dari kampung halaman, trik pertama adalah mencoba
akrab dengan orang yang mencurigakan dan tentunya selalu waspada.
Eh… ternyata bapak itu asalnya dari
jember dan beristri dengan orang kediri. Keakraban pun mulai terjalin hingga
akhirnya bapak itu menawarkan makanan yang dibawanya. Eits… Aku ingat tips
untuk tidak menerima makanan atau minuman dari orang yang tak dikenal. Aku
jawab saja “terimakasih pak, lagi saum (puasa)” hahaha. Padahal Aku kelaperan
dan untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan terpaksa berbohong. :p
Hingga Akhirnya setengah perjalanan
dilalui, Bapak itu menanyakan kemana tujuanku. Aku hanya mengatakan tentang
alamat dari temanku itu. Atas saran bapak itu, sebaiknya Aku turun di IKIP PGRI
(lupa nama universitasnya) dan setelah konfirmasi ke temenku Akhirnya Aku ikut
bapak itu turun di IKIP.
Aku dan bapak itu turun bersamaan,
sebelum bapak itu melanjutkan perjalanannya bapak itu menawarkanku untuk
singgah di rumahnya dibelakang universitas. Nah loh? Jangan-jangan Bapak ini
punya maksud dan tujuan lain… (masih curiga dengan penampilan bapak yang
menyeramkan), Aku hanya ambil aman saja dan bilang kalau temanku menunggu
didalam Universitas.
Bapak itu terlihat memaksa dan
akhirnya Aku berpura-pura masuk ke universitas dan membaur dengan Mahasiswa
disana. Setelah memastikan bapak itu hilang alias pergi, akhirnya Aku keluar
lagi dari universitas dan menunggu Indra menjemputku di halte.
Lumayan lama penantianku, berpanasan
menikmati para mahasiswi sexy lewat didepanku. Hihihihi. Dan akhirnya si Indra
datang dengan membawa helm. “Alhamdulillah” akhirnya dia datang dan Aku ingin
langsung istirahat karena memang sudah kecapean. Saat menaiki boncengan
motornya eh malah masuk ke universitas.
Hadeh, rasa lelahku semakin menjadi…
Di kampus itu Aku makan nasi goreng dan langsung pulang ke rumah Indra. Hal
pertama yang ingin kulakukan di rumah itu adalh mandi dan sholat dan langsung
tidur siang karena kecapean.
Well, Suara adzan Maghrib
berkumandang dan Aku terbangun dari tidurku meninggalkan waktu shalat Ashar. Rumah
yang kutempati tidak ada orang sama sekali, semua pemilik rumah tidak ada din
rumah, hanya kamar tamu yang terisi olehku. Hahaha… serasa rumah sendiri
pokoknya (ngarep).
Setelah itu, aku mencoba menghubungi
beberapa teman yang sama-sama tinggal di kota kediri. Tak lupa juga mengabari
keluarga di rumah bahwa Aku berada di rumah teman di kediri. Eh ternyata kata
Ibu, ada family yang juga tinggal di kota kediri. Tapi jaraknya lumayan jauh
tepatnya di Pare. Ok, pulang dari rumah temen ini aku akan menuju pare dan itu
adalah jalur bus mini menuju kota malang.
Tiga
hari dua malam di kota kediri belumlah cukup bagiku menjelajahi ke eksotikan
kota kediri. Karena tidak bawa kendaraan sendiri akhirnya Aku menunggu temanku
pulang dari jaga tokonya, yakni toko Emas, (pantesan Tajir banget nih orang).
Malam
pertama, Aku dibuat ennek dengan masakan orang kediri. Kenapa enek? Karena nasi
dan mie goreng yang dijual dipinggir jalan rasanya manis L. Kecap manisnya tumpah kali, kok ada mie goreng dan
nasi goreng rasanya terlalu manis. Untung aja Ada garam yang sedikit kucampur
dengan makan itu.
Saat
pagi hari, Aku mencoba makanan yang berkuah dan tentunya tidak pake kecap lagi.
Yup… Soto Ayam dan tentunya rasanya sedap menggoda. Mangkoknya terlalu kecil
buatku, apa orang kediri pelit-pelit yah? :D halah, bayar 5000 aja minta banyak
Om…! :p Suapan pertama yang ingin kursakan adalah nikmatnya kuah Soto. Slurrrp…
“shit” kok manis lagi sih? Itulah yang kurasakan. Indra tidak merasa bahwa soto
itu manis, malah dia menambahkan kecap manis ke sotonya. Hemmmm…. Jangan-jangan
memang lidahnya orang jawa timur bagian timuuuuuur itu terbiasa Asin kali
jadinya sedikit manis menurut orang kediri akan menjadi lebih manis dilidah
orang Jatim yang terkontaminasi orang madura :D.
Well,
Jalan-jalan pertama di siang itu adalah mengunjung Kampus UNISKA, kampus yang
lebih kecil dibanding kampus tercintaku yakni UNEJ. Namun, pemandangannya
sangat jauh menggoda dibanding kampus Unej. Hehehe. Cewek blasteran chinese dan
Jawa berkeliaran dengan baju yang lumayan Seksi. Wih… kalau Aku ngajak
temen-temen kos pasti sudah pada netes-netes tuh liur. (maklum temen kosku pada
haus wanita…peace man) hahaha.
Setelah
menunggu sekita satu jam di depan kampus, akhirnya Indra keluar dan
menyelesaikan kuliahnya. Ok saatnya Jalan-jalan dan menikmati indahnya Kota
kediri. Aku pun bersemangat… tiba-tiba ada telfon dari ayah indra. “fiuh”
jalan-jalannya ditunda karena ada pekerjaan yang menunggu temanku itu. (tau
gini Aku bawa motor ke kota ini) gerutuku.
Sesampainya
di rumah, Aku sempat ditawarin untuk pinjam motor Indra. Bukannya gak bisa naik
motor sih Aku sungkan karena motornya terlalu keren bagiku lagian Aku juga gak
tahu tujuanku kemana. Mau tidak mau Aku harus menunggunya di rumah yang sepi
dan kuhabiskan dengan nonton Tv.
Sore
Temanku mengajak beli Makanan Khas kediri, apa itu? hemmm… namanya Pecel
Tumpang. Sebelumnya Indra mengingatkan, kalau pecel Tumpang tidak akan cocok di
lidah orang luar Kediri. Aku mencoba tantangannya, rasanya lumayan pedas, namun
semakin ku mencoba menikmati maka semakin ingin keluar makanan itu dari
mulutku. Dengan kecepatan penuh aku menghabiskan pecel tumpang itu.
Saat
diperjalan pulang, tiba-tiba aku merasa mual dan rasa mual itu tak tertahankan.
Kenapa ya? Jangan ditanya karena aku juga gak tahu :D. Setibanya di rumah, aku
langsung berlari menuju kamar mandi dan
weeer… semua keluar. Temenku hanya tertawa melihatku, karena sebelumnya aku
sudah diingatkan untuk tidak makan makanan itu.
Ok,
makanan kediri sepertinya cukup, saatnya menikmati tempat wisatanya. Pertama
yang ku kunjungi adalah Simpang lima yang dibundarannya itu ada bangunan yang
mirip bangunan di paris sono. Nih liat aja gambarnya…
(Ini foto yang kumaksud, bangunan dibelakangku itu mirip dengan bangunan yang di Paris sono)
(Masih ditempat sama, but fotonya lebih jelek,,, eh orangnya yang jelek :D)
Dan
ini adalah terowongan bawah tanah menuju bangunan yang dijadikan tempat
rekreasi keluarga.
(Terowongan di bawah jalan Raya, menuju Gumul Simpang Lima)
(Berpose Saenak Udele. hehehe)
(Di tangga menuju bangunan megah)
Tempat kedua yang
kukunjungi adalah Selomangleng dan ini foto-fotonya.
(Di depan Selomangleng)
(Bergaya di akar kayu yang roboh)
(Ngeliatin Motor temen (pengen...:p))
Itulah beberapa Gambar yang sempat diabadikan, meski gambarnya kurang bagus tapi tetep menjadi kenangan. Ok itulah kisah perjalananku ke kota
kediri, dan masih banyak hal yang belum dieksplor
tentang kota itu. lain kali kalau ada kesempatan semoga aku bisa berkunjung ke
kota kediri lagi. Aamiin.. J