.comments-page { background-color: #00BFFF;} #blogger-comments-page { padding: 0px 5px; display: none;} .comments-tab { float: left; padding: 5px; margin-right: 3px; cursor: pointer; background-color: #f2f2f2;} .comments-tab-icon { height: 14px; width: auto; margin-right: 3px;} .comments-tab:hover { background-color: #eeeeee;} .inactive-select-tab { background-color: #d1d1d1;}
DFN. Powered by Blogger.

SELAMAT DATANG DI DAFONE'S NOTE

Nge-Blog'e arek Go-Blog

Pantai Pate' di Situbondo

Assalamualaikum, kali ini isengku adalah mereview sebuah foto yang ada di file komputerku. Foto yang ditemukan ketika menyortir foto-foto yang harus dihapus. Foto ini diambil disebuah pantai yang ada di Jawa timur, tepatnya di kabupaten Situbondo.
          Perjalanan ke kabupaten situbondo ini merupakan keterpaksaan, alias gara-gara stress di kosan. Tanpa ambil pusing Aku ikut temen kosa datang ke kota situbondo dengan tujuan membeli ponsel. Jauhnya hanya untuk sebuah ponsel harus menempuh jarak lebih dari 100 KM. Yah… itulah sebuah pilihan… hehhee
          Well,langsung saja mengenai foto di atas, gak penting melihat siapa modelnya karena pasti sudah tahu siapa dia. Sinarsis pemilik Blog lagi berpose. Kenapa saya mau membahas tentang pantai ini? Karena namanya unik… yakni pantai “ PATE’ ” (Huruf E dibaca seperti kata Tante). Nama itu diberikan sebagai singkatan dari “Pacaran Tek-ngetek” yang dalam bahasa indonesia artinya Pacaran yang sembunyi-sembunyi.

          Dari namanya saja sudah ketahuan, pastinya tempat ini biasa digunakan sebagai tempat berpacaran.hehehe.Namun, ketika datang ke pantai ini, saya tidak menemukan pasangan-pasangan yang bersembunyi, mungkin karena memang bersembunyi jadi gak kelihatan.wkwkwk. Adanya hanya segerombolan anak muda yang lagi berkumpul, dan membuat atmosfir bagi diri mereka sendiri.

          Itulah sedikit mengenai Pantai “Pate’” yang ada di Situbondo, dan dibawah ini beberapa foto di pantai itu.


Oia,Pantai ini bukanlah pantai wisata,jadi tidak ada fasilitas seperti di pasir putih situbondo,namun tempatnya asyik untuk dikunjungi...Sekian dan wasalam.
0

Idul Adha, Hukum dan Cara berkurban

Assalamualaikum, Kemarin tanggal 15 Oktober 2013 kita memasuki hari raya IDUL  ADHA. Sudah pada berkurban belum? Belum ya? Sama… hahaha. Semoga di Idul Adha berikutnya kita bisa berkurban yang sudah menjadi Kewajiban bagi kita yang mampu berkurban.
Tulisan ini kupersembahkan untuk Saudaraku, mungkin besok untuk anak-anakku juga mengenai hukum dan cara berkurban. Karena kemarin ketika di rumah berkurban, kakak melarangku untuk makan daging kurban dengan alasan hewan yang menjadi kurban atas nama ayahku, padahal ketika SMP saya pernah mendengar dari guru agama bagi yang berkurban “Boleh” memakan daging kurbannya.
Terdapat tanda tanya besar dalam benakku,yang manakah pernyataan paling benar? Boleh atau tidak boleh. Namun,untuk amannya Aku pun tidak makan daging kurban tersebut. Tak masalah, lagian sya juga tidak terlalu doyan makan sate.wkwkwkwk!
Hari ini tepatnya tanggal 18 Oktober 2013 saya browsing di dunia maya mengenai hukum berkurban dan membandingkan dengan apayang ada di rumah.
a.     Mengenai Hewan kurban “Boleh/Tidak” untuk dimakan oleh yang berkurban, saya mendapatkan beberapa Ilmu yang dapat memperkuat pedomanku. Kesimpulan yang saya dapatkan adalah hewan kurban “BOLEH” dimakan oleh yang berkurban. Sesuai dengan Firman Allah SWT “Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang-orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta”. (QS. al-Hajj.36).
Beberapa hadist juga memperbolehkan, berikut Hadist Rosulullah SAW: ”Dari Aisyah ra berkata: pernah manusia penduduk desa berduyun­-duyun untuk menghadiri kurban di masa Rasulullah saw. Maka bersabda Rasulullah saw “simpanlah sepertiga daging itu, dan sedekahkanlah yang lainnya” (HR. Abu Daud).
Menurut Yusuf Qardhawi pembagian daging kurban yang lebih utama ialah menjadi tiga bagian, yakni sepertiga untuk dimakan oleh yang berkurban beserta keluarganya, sepertiga untuk tetangga sekitarnya (lebih jika mereka tergolong ekonomi lemah atau tidak mampu berkurban), dan sepertiga untuk fakir miskin.
Seandainya yang bersangkutan (pengurban) menyedekahkan seluruh daging kurbannya, tentu hal itu lebih utama dan lebih baik lagi, dengan syarat ia harus mengambil berkah, seperti makan hatinya atau lainnya. Hal itu sebagai bukti bahwa ia telah memakan sebagian dari dagingnya, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi saw, dan para sahabatnya.
Nah, dari pengalaman kemarin sebenarnya Boleh bagi saya dan saudara saya untuk makan daging Qurban, karena ilmu yang didapatkan oleh pak Ustadz yang menjadi guru di rumah melarang, yasudah kamipun tidak memakannya. Padahal disunahkan untuk memekannya L

b.     Yang kedua adalah mengenai Kulit Hewan Kurban, Ini agak janggal dari tradisi yang ada di rumah. Tradisi di rumah adalah Memberikan Kulit pada penjagal apa motif dan akatnya sya kurang tahu, kalau sebagai Upah maka kurbannya akan sia-sia. Hadits Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu.
“Artinya : Dari Ali Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya agar dia mengurusi budn (onta-onta hadyu) Beliau [3], membagi semuanya, dan jilalnya [4] (pada orang-orang miskin). Dan dia tidak boleh memberikan sesuatupun (dari kurban itu) kepada penjagalnya”. [HR Bukhari no. 1717, tambahan dalam kurung riwayat Muslim no. 439/1317].
Beberapa hadist juga ada yang melarang menjual sebagian dari hewan kurban atau memberikannya ke penjagal sebagai upah.

Terlepas dari itu semua,lebaran kemarin sangat menyenangkan, karena semua keluarga berkumpul… tidak semuanya sih, Yuk dan bapak berada di malaysia L namun, Tetep harus disyukuri kebersamaan yang tidak lengkap itu. Yah,walau tidak banyak namun  Alhamdulillah tahun ini di rumah berkurban 2 ekor kambing dan Alhamdulillah jumlah bungkusan daging bertambah sehingga semakin rata berbagi untuk tetangga.
Brikut beberapa foto sebagai dokumentasi Idul Adha kemarin… semoga menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Gambar di atas adalah tumpukan daging kurban,jumlahnya ada 73 tumpukyang siap dibagikan...hehe

Ini salah satu tetangga yang ikut membantu menguliti kambing berwarna putih...
Hati-hati mas takut robek kulitnya...wkwkwk
 Pak Wahab, Fokus dengan kambing Coklatnya...semangat pak!

Bergotong royong... merapungkan hewan kurban... termiakasih semuanya... :)
 
Ini Tiga genarasi,Ada ibu,Kakak,dan ponakan...
 Kalau ini udah dibuat Sate dan dimakan bersama tetangga...apakah ini? wkwkwk
Terakhir adalah makanan ini, rawon + Sate sebagai para tetangga yang datang membantu...! :)

Sekian postingan kali ini, semoga ada manfaatnya...wasalam
0

Recent Post

Related Post

Buku Tamu

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Dafone's Note - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Free Templates Blogger