Hai, jangan bosan baca
postingan diblog ini ya. Hehehe. Sobat pasti tau yang namanya Madakaripura tepatnya sebelum menuju Gunung Bromo. Hmmm…
semua memang sudah tau tentang keindahan air terjun madakaripura. Hehehe.
Baiklah saya tidak akan menceritakan seperti apa keindahan madakaripura, tapi
lebih menceritakan pengalamanku liburan ke tempat wisata alam itu. Jujur Aku
sudah ke air terjun madakaripura tiga kali, taukah? Kondisi madakaripura saat
pertamakali aku kesana dibanding yang kedua dan ketiga sangat Jauh berbeda.
Awal
Aku ke Madakaripura adalah saat masih duduk dibangku SMA dulu tepatnya pada
tahun 2006. Saat itu bertepatan dengan minggu tenang setelah Ujian sekolah. Setibanya
di parkiran Madakaripura kami disamput oleh patung besar, kalau gak salah itu
adalah Patung Gajah Mada dari kerajaan Mojopahit.
Udara dingin langsung menyambut kami semua, untung
saja Aku sudah sedia jaket untuk meredam hawa dingin pegunungan itu. Setelah
memastika motor kami aman, saatnya perjalanan menuju Air terjun Madakaripura.
Kami beramai-ramai menyusuri pasangan beton yang membentuk jalan menuju air
terjun. Jalan itu memang sangat membantu memudahkan akses menuju tempat wisata
alam yang sudah terkenal keindahannya itu.
Ditengah
perjalanan, Aku baru sadar kalau disamping kami ada pipa besi dan tentunya
sebagai saluran air. Saat itu kami belum Pipa apa itu, namun terakhir Aku tahu
ternyata itu adalah Pipa saluran Air dari sumber murni dari pegunungan.
Akhirnya
perjalanan kami tiba disebuah jembatan yang melintang di atas sungai. Dan kami
semua baru menyadari kalau kami telah dibuntuti oleh seorang anak laki-laki
sejak kami menyusuri jalan setapak itu. Eh, ternyata anak itu adalah warga
disekitar pegunungan yang sengaja memandu kita sebagai pengunjung.
Well,
dari jembatan Aku melihat deretan Air yang jatuh dari tebing membentuk sebuah
tirai air. Sungguh keindahan yang tak bisa dilukiskan dengan sebuah ungkapan. Rasa
syukur dan takjub bercampur jadi satu. Namun itu hanyalah pembukaan saja, Air
terjun utamanya masih ada didalam dan kami harus melewati guyuran air seperti
hujan itu.
Tanpa
ragu kami langsung menerobos dinginnya tirai air itu dan terdengar beberapa
teman cewek berteriak dan mengeluh kedinginan. Kami hanya bisa tertawa senang
dan tak sabar melihat Air terjun utama yang sudah kelihatan dari kejauhan.
Perlu
sedikit perjuangan menitih bebatuan yang licin dan tajam untuk mencapai air terjun
utama. Rasa takut langsung menjalar ketika Aku melihat betapa mengerikannya Air
terjun Madakaripura saat itu. Kayu-kayu mengapung diatas kolam dan Langit
langsung beubah menjadi gelap. Kami tahu, kalau banjir datang tak ada tempat
untuk berlari menyelamatkan diri, karena kolam air terjun itu dikelilingi
tebing yang berbentuk lingkaran seperti sumur.
Namun,
beberapa teman lain meyakinkanku untuk berlama-lama di Air terjun itu, dan
Akhirnya Aku bisa merasakan dinginnya air terjun madakaripura meski hanya
sebentar saja. Akhirnya Pemandu yang mengkuti kami menyarankan untuk segera
kembali. Kami sebagai pendatang hanya bisa ikut sarannya, namun keindahan itu
tak akan terlupakan sampai kapanpun.
Setelah
tiba di tempat parkir, pamandu yang tak diundang itu meminta bayaran kepada
kami. Kami semua kebingungan karena kami tidak pernah meminta jasa pandunya dan
sekarang dia meminta Uang sebagai bayarannya. Terpaksa kami patungan dan
untungnya pemandu tak diundang itu mau dikasih uang sebesar 20 ribu.
Tiga tahun
berlalu, Aku kembali lagi ke Madakaripura mengajak Saudaraku yang pada saat itu
adalah tahun baru di tahun 2008. Seperti biasa patung Gajah mada menyambut
kami, namun untuk menuju Air terjun itu sudah perlu perjuangan ekstra. Jalan
dari beton disamping kiri sungai sudah terputus… maka kami harus menyebrangi
sungai berkali-kali. Namun masih tetap sama, keindahan Madakaripura dapat
mengobati rasa lelah itu.
Terakhir
tanggal 21 Juni 2011 Aku kembali dengan membawa kakak dan keponakanku. Kami beramai-ramai
membawa mobil ke Madakaripura. Dari pengalaman pertama, saat ada yang mengikuti
kami dari belakang, Aku langsung mengatakan pada dia kalau Aku sudah
berkali-kali ke Madakaripura dan tak perlu Pemandu. Akhirnya mereka tidak jadi
membuntuti kami sekeluarga.
Foto-foto diatas adalah foto saat bersama kakak dan keponakankanku liburan ke Madakaripura di tahun 2011 lalu. Baiklah, semoga tulisan ini bermanfaat… dan ada
sedikit Tips untuk berkunjung ke madakaripura probolinggo
- Bawalah payung dan kresek besar (untuk melindungi barang kita dari guyuran tirai air
- Bawalah cemilan yang cukup, karena cemilan yang di jual di tempat itu harganya bisa dua kali lipat.
- Bawa korek api atau tembakau, karena Tempat lembab seperti Air terjun banyak terdapat pacet dan lintah. Korek dan tembakau ampuh untuk melepaskan mereka dari kulit kita.
- Jika tidak memerlukan pemandu, silahkan bicarakan kepada pemandu tak diundang diawal perjalanan untuk tidak memandu perjalan kalian.
- Saat parkir kendaraan, jangan takut mengatakan bahwa kendaraan anda tidak memerlukan jasa cuci.
- Pastikan anda membawa Dompet dengan isi yang cukup, karena jika terjadi hal-hal diatas bisa membayarnya. Hehehehe.
- Selamat berkunjung ke madakaripura.
0 comments:
Post a Comment
Terimakasih Atas Kritik dan saran anda... karena kritik dan saran anda adalah apresiasi terhadap kami. :-) mohon likenya :)