.comments-page { background-color: #00BFFF;} #blogger-comments-page { padding: 0px 5px; display: none;} .comments-tab { float: left; padding: 5px; margin-right: 3px; cursor: pointer; background-color: #f2f2f2;} .comments-tab-icon { height: 14px; width: auto; margin-right: 3px;} .comments-tab:hover { background-color: #eeeeee;} .inactive-select-tab { background-color: #d1d1d1;}
DFN. Powered by Blogger.

SELAMAT DATANG DI DAFONE'S NOTE

Nge-Blog'e arek Go-Blog
Home » , » Perjalanan Pertama ke kota Kediri

Perjalanan Pertama ke kota Kediri


Kediri, kota inilah yang mengatarku menaiki Kereta Api untuk pertama kalinya. Dari mulai lahir hingga Kuliah tidak pernah merasakan naik kereta Api dan bagaimana sensasi yang didapatkan saat menaiki kereta Api. Ok lupakan masalah kereta Api, saat ini yang ingin kuceritakan adalah pengalamanku di kota kediri pada tahun 2010 silam, tepatnya di bulan juni lembar ke enambelas (16 juni 2010).

            Seorang teman bertempat tinggal di kediri, perkenalannya pun tetap di mig33. Pertama dia mencari seorang gadis alias ceweknya dan atas bantuan teman-teman mig33 probolinggo akhirnya kami menemukan dimana gadis pujaannya itu. ternyata eh ternyata gadis pujaannya sudah menikah. Hahahaha… kasian deh temanku itu, modal sudah banyak yang dikeluarkan untuknya tapi akhirnya ditinggal nikah juga.

            Selain teman chating, ada juga teman kuliah dulu yang rumahnya juga di kediri, beberapa teman lain juga ada disana. Inilah gunanya punya teman jauh dan tentunya bisa ditumpangi untuk hidup alias gratisan. Hehehe

            Bermodal nekad, kuberanikan diri untuk berangkat ke kota yang tak pernah ku kunjungi sebelumnya. Malam sebelum keberangkatan Aku mencoba SMS teman bernama Indra, yah pertama berbasa-basi dulu sebelum eksekusi minta tolong numpang hidup. hahahaha.

            Perjalanan dari Jember menuju kediri memakan waktu sekita 6-7 Jam. Atas saran teman Aku turun di terminal Jombang dan langsung naik Bus kota menuju Kediri. Untuk amannya sebelum naik Bus yang lewat depat Stasiun Jombang Aku sempatkan untuk bertanya kepada tukang becak mengenai Bus menuju kediri.

            Akhirnya Aku berada di dalam Bus menuju kota kediri. Disampingku ada seorang bapak-bapak yang penampilannya agak mencurigakan. Wajahnya “sangar” mirip preman dan tatapan matanya fokus pada satu titik. Karena Aku jauh dari kampung halaman, trik pertama adalah mencoba akrab dengan orang yang mencurigakan dan tentunya selalu waspada.

            Eh… ternyata bapak itu asalnya dari jember dan beristri dengan orang kediri. Keakraban pun mulai terjalin hingga akhirnya bapak itu menawarkan makanan yang dibawanya. Eits… Aku ingat tips untuk tidak menerima makanan atau minuman dari orang yang tak dikenal. Aku jawab saja “terimakasih pak, lagi saum (puasa)” hahaha. Padahal Aku kelaperan dan untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan terpaksa berbohong. :p

            Hingga Akhirnya setengah perjalanan dilalui, Bapak itu menanyakan kemana tujuanku. Aku hanya mengatakan tentang alamat dari temanku itu. Atas saran bapak itu, sebaiknya Aku turun di IKIP PGRI (lupa nama universitasnya) dan setelah konfirmasi ke temenku Akhirnya Aku ikut bapak itu turun di IKIP.

            Aku dan bapak itu turun bersamaan, sebelum bapak itu melanjutkan perjalanannya bapak itu menawarkanku untuk singgah di rumahnya dibelakang universitas. Nah loh? Jangan-jangan Bapak ini punya maksud dan tujuan lain… (masih curiga dengan penampilan bapak yang menyeramkan), Aku hanya ambil aman saja dan bilang kalau temanku menunggu didalam Universitas.

            Bapak itu terlihat memaksa dan akhirnya Aku berpura-pura masuk ke universitas dan membaur dengan Mahasiswa disana. Setelah memastikan bapak itu hilang alias pergi, akhirnya Aku keluar lagi dari universitas dan menunggu Indra menjemputku di halte.

            Lumayan lama penantianku, berpanasan menikmati para mahasiswi sexy lewat didepanku. Hihihihi. Dan akhirnya si Indra datang dengan membawa helm. “Alhamdulillah” akhirnya dia datang dan Aku ingin langsung istirahat karena memang sudah kecapean. Saat menaiki boncengan motornya eh malah masuk ke universitas.

            Hadeh, rasa lelahku semakin menjadi… Di kampus itu Aku makan nasi goreng dan langsung pulang ke rumah Indra. Hal pertama yang ingin kulakukan di rumah itu adalh mandi dan sholat dan langsung tidur siang karena kecapean.

            Well, Suara adzan Maghrib berkumandang dan Aku terbangun dari tidurku meninggalkan waktu shalat Ashar. Rumah yang kutempati tidak ada orang sama sekali, semua pemilik rumah tidak ada din rumah, hanya kamar tamu yang terisi olehku. Hahaha… serasa rumah sendiri pokoknya (ngarep).

            Setelah itu, aku mencoba menghubungi beberapa teman yang sama-sama tinggal di kota kediri. Tak lupa juga mengabari keluarga di rumah bahwa Aku berada di rumah teman di kediri. Eh ternyata kata Ibu, ada family yang juga tinggal di kota kediri. Tapi jaraknya lumayan jauh tepatnya di Pare. Ok, pulang dari rumah temen ini aku akan menuju pare dan itu adalah jalur bus mini menuju kota malang.

Tiga hari dua malam di kota kediri belumlah cukup bagiku menjelajahi ke eksotikan kota kediri. Karena tidak bawa kendaraan sendiri akhirnya Aku menunggu temanku pulang dari jaga tokonya, yakni toko Emas, (pantesan Tajir banget nih orang).

Malam pertama, Aku dibuat ennek dengan masakan orang kediri. Kenapa enek? Karena nasi dan mie goreng yang dijual dipinggir jalan rasanya manis L. Kecap manisnya tumpah kali, kok ada mie goreng dan nasi goreng rasanya terlalu manis. Untung aja Ada garam yang sedikit kucampur dengan makan itu.

Saat pagi hari, Aku mencoba makanan yang berkuah dan tentunya tidak pake kecap lagi. Yup… Soto Ayam dan tentunya rasanya sedap menggoda. Mangkoknya terlalu kecil buatku, apa orang kediri pelit-pelit yah? :D halah, bayar 5000 aja minta banyak Om…! :p Suapan pertama yang ingin kursakan adalah nikmatnya kuah Soto. Slurrrp… “shit” kok manis lagi sih? Itulah yang kurasakan. Indra tidak merasa bahwa soto itu manis, malah dia menambahkan kecap manis ke sotonya. Hemmmm…. Jangan-jangan memang lidahnya orang jawa timur bagian timuuuuuur itu terbiasa Asin kali jadinya sedikit manis menurut orang kediri akan menjadi lebih manis dilidah orang Jatim yang terkontaminasi orang madura :D.

Well, Jalan-jalan pertama di siang itu adalah mengunjung Kampus UNISKA, kampus yang lebih kecil dibanding kampus tercintaku yakni UNEJ. Namun, pemandangannya sangat jauh menggoda dibanding kampus Unej. Hehehe. Cewek blasteran chinese dan Jawa berkeliaran dengan baju yang lumayan Seksi. Wih… kalau Aku ngajak temen-temen kos pasti sudah pada netes-netes tuh liur. (maklum temen kosku pada haus wanita…peace man) hahaha.

Setelah menunggu sekita satu jam di depan kampus, akhirnya Indra keluar dan menyelesaikan kuliahnya. Ok saatnya Jalan-jalan dan menikmati indahnya Kota kediri. Aku pun bersemangat… tiba-tiba ada telfon dari ayah indra. “fiuh” jalan-jalannya ditunda karena ada pekerjaan yang menunggu temanku itu. (tau gini Aku bawa motor ke kota ini) gerutuku.

Sesampainya di rumah, Aku sempat ditawarin untuk pinjam motor Indra. Bukannya gak bisa naik motor sih Aku sungkan karena motornya terlalu keren bagiku lagian Aku juga gak tahu tujuanku kemana. Mau tidak mau Aku harus menunggunya di rumah yang sepi dan kuhabiskan dengan  nonton Tv.

Sore Temanku mengajak beli Makanan Khas kediri, apa itu? hemmm… namanya Pecel Tumpang. Sebelumnya Indra mengingatkan, kalau pecel Tumpang tidak akan cocok di lidah orang luar Kediri. Aku mencoba tantangannya, rasanya lumayan pedas, namun semakin ku mencoba menikmati maka semakin ingin keluar makanan itu dari mulutku. Dengan kecepatan penuh aku menghabiskan pecel tumpang itu.

Saat diperjalan pulang, tiba-tiba aku merasa mual dan rasa mual itu tak tertahankan. Kenapa ya? Jangan ditanya karena aku juga gak tahu :D. Setibanya di rumah, aku langsung  berlari menuju kamar mandi dan weeer… semua keluar. Temenku hanya tertawa melihatku, karena sebelumnya aku sudah diingatkan untuk tidak makan makanan itu.

Ok, makanan kediri sepertinya cukup, saatnya menikmati tempat wisatanya. Pertama yang ku kunjungi adalah Simpang lima yang dibundarannya itu ada bangunan yang mirip bangunan di paris sono. Nih liat aja gambarnya… 
(Ini foto yang kumaksud, bangunan dibelakangku itu mirip dengan bangunan yang di Paris sono)

 (Masih ditempat sama, but fotonya lebih jelek,,, eh orangnya yang jelek :D)

Dan ini adalah terowongan bawah tanah menuju bangunan yang dijadikan tempat rekreasi keluarga.

(Terowongan di bawah jalan Raya, menuju Gumul Simpang Lima)
             
(Berpose Saenak Udele. hehehe)

(Di tangga menuju bangunan megah)
Tempat kedua yang kukunjungi adalah Selomangleng dan ini foto-fotonya.
(Di depan Selomangleng)

(Bergaya di akar kayu yang roboh)

(Ngeliatin Motor temen (pengen...:p))

Itulah beberapa Gambar yang sempat diabadikan, meski gambarnya kurang bagus tapi tetep menjadi kenangan. Ok itulah kisah perjalananku ke kota kediri, dan masih banyak hal yang belum  dieksplor tentang kota itu. lain kali kalau ada kesempatan semoga aku bisa berkunjung ke kota kediri lagi. Aamiin.. J
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih Atas Kritik dan saran anda... karena kritik dan saran anda adalah apresiasi terhadap kami. :-) mohon likenya :)

Recent Post

Related Post

Buku Tamu

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Dafone's Note - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Free Templates Blogger