Tanggal 25 Juni 2011 kemarin adalah
hari pertama kali Aku menginjakan kakiku di tanah budaya yakni Yo gyakarta. Ini
perjalanan pertamaku ke kota Yogyakarta, dan perjalanan keduaku dengan
memanfaatkan jasa transportasi kereta api. Sungguh perjalanan yang sangat
melelahkan karena Aku harus rela berdiri dari stasiun probolinggo sampai ke
stasiun Jombang. Bayangkan saja dari jam 07:00 -12:00 Aku harus berdiri
berdesakan dengan penumpang lain, karena saat itu memang waktu liburan jadi
banyak pelancong yang hendak liburan atau pulang liburan.
Berbeda dengan teman-teman lain
yang sudah duduk santai di bangku penumpang dari kota jember. Rasanya ingin
sekali menjambak rambut mereka yang berkali-kali SMS meledekku yang berdiri di
gerbong lain. Dan ketika sampai di stasiun Jombang, Aku bisa duduk dengan
santai bersama teman-teman lain.
Ketika matahari sudah semakin
condong ke barat, kami tiba di stasiun lempuyangan Jogjakarta. Tidak ada hal
unik yang terjadi kecuali bapak-bapak tukang becak mengerjai kami. Ketika menanyakan
sebuah jalan, kami semua malah dibuat nyasar oleh bapak itu. Jahatnya minta
ampun deh… Untung saja ada ibu-ibu yang baik hati yang membenarkan jalan kami
semua. Hohoho…!
Ketika suara Adzan Maghrib
berkumandang, kami sudah berada di sarana transportasi umum yakni Trans
Jogjakarta. Sistemnya miriplah dengan Trans jakarta, tarifnya murah yakni cukup
Rp 3000,- bisa berkeliling Jogja (harus pinter-pinter turun di terminalnya loh.
Hehehe.
Entah Aku lupa, jam berapa kami
tiba di tempat tujuan kami yakni kontrakan teman dari temanku. Ribet ya??? Hahaha.
Yang jelas kami semua mau liburan murah semurah-murahnya di kota jokjakarta. Malam
hari saat kami semua menginjakan kaki di kota Jogja, kami memutuskan tidak akan
berjalan-jalan di malam itu, karena harus menghemat tenaga untuk rencana
perjalanan kita keesokan harinya.
Well,
ke esokan harinya kami semua berencana mengunjungi situs bersejarah berupa
candi yang ada di Jogjakarta. Yep… Candi
prambanan adalah tujuan kami. Sebelum masuk ke lingkungan candi kami
menyempatkan diri untuk menyantap makanan khas Jogja yakni Gudeg Jogja. Tapi
sayang, warungnya nutup, dan kami terdampar di nasi pecel biasa yang harganya
masih lebih murah di jember. Hohoho.. Mister Irit.
Perut kenyang, saatnya masuk ke
lingkungan Candi perambanan. Eits, jangan di tanya berapa tiket untuk masuk ke
candi prambanan loh, karena kami penyusup alias tidak bayar masuk ke lingkungan
candi. (jangan ditiru).
Kalau pengen gratis harus ada
perjuangannya, jadi kami berjalan menyusuri pagar lingkungan candi prambanan
dan terus kebelakang hingga menemukan celah di pagar yang sering digunakan
warga sekitar keluar masuk candi. Sedikit deg-degan ketika Aku menaiki pagar
itu dan menyusup ke lingkungan candi prambanan. Namun, temanku protes kenapa
kita tidak masuk saja lewat pintu depan, jawaban dari teman lain biar lebih
irit. Irit apa pelit sih? Hahaha.
Kalau diriku pribadi mengikuti suara terbanyak saja, karena yang terbanyak
adalah lewat belakang alias lompat pager jadi mau tidak mau juga harus
melanggar aturan. Wkwkwkwk.
Nah, saat di dalam lingkungan
Candi, kami langsung menuju Candi Sewu yang saat itu sepi pengunjung, jadi Aku
menyempatkan diri untuk berfoto di sana. Hehehe. Selanjutnya adalah apa yang
kami sebut dengan menyusp ke Kawasan Candi prambanan. Berjalan melewati
beberapa wahana lain dan bersikap santai adalah kunci utama biar tidak ketahuan
para polisi candi. Hehehe.
Butuh waktu satu jam sehingga kami
benar-benar masuk ke kawasan candi Prambanan. Sumpah sensasinya bener-benar
terasa deg deg ser hahaha. Tapi tenang
saja, Aku dan teman-teman tidak ketahuan dan berhasil menikmati keindahan candi
Prambanan secara gratis. Hahaha. Berikut adalah foto-fotoku di kawasan candi
prambanan…
Pose Sok-sok an di Prambanan (padahal gak bayar tiket masuk) wkwkwk
Pasrah di Candi Sewu
Melamun di Candi Sewu
Sok Gembira, padahal capeknya lumayan membuat sepatu rusak.
Lumayan Kan? Hohoho
Ehem... Nyolong view Prambanan dari jauh, gak punya tiket sih (takut ketahuan) wkwkwk
Sok Santai, padahal ketakutan... wkwkwk
Hari Kedua di Kota Jogja, Seperti
biasa Wisata Liburan… hoohooo… Pertama ialah mencari batik Jogja di pasar Bring
Harjo, dan berlanjut memasuki satu persatu toko di sekitar jalan malioboro. Yah,
mungkin hanya di pasar bring harjo yang membuat kita semua menemukan pilihannya
karena memang harganya murah (kalau pinter nawar. Ckckckck).
Oia, lupa satu hal… Pernah tahu
nasi kucing nggak? Itu loh nasi bungkus yang biasanya porsinya sedikit kayak
porsinya kucing yang pada umumnya terdapat di warung angkringan Jogja. Nah pas
di jalan malioboro ada nasi kucing yang tidak biasa yakni ukurannya
besaaaaaaaaaar banget. Yaudah langsung saja kita tengok foto-foto di hari kedua
di kota jogja.
Tak segan narsis di Jalan Malioboro
Kalau gak salah ini di Museum Merdeka
Panas-panasan masih saja eksis.
Sekarang baru bisa menyentuh kepala pak Harto, eh Kopyahnya aja kok. :D
Ini Loh yang kumaksud nasi Kucing super besar... tapi sayang itu hanya Ornamen di jalan malioboro. :D
OK, Itulah perjalanan pertamaku ke kota
jogja, masih banyak yang harus Aku kunjungi di kota itu, yah… kalau ada waktu
Aku akan berkunjung dan mengeksplor keindahan kota itu. Atau ada yang mau
ngajak liburan gratisan??? Aku mau kok nebeng. Wkwkwkwk. Ok sekian dan
terimaksih.. wasalam J
0 comments:
Post a Comment
Terimakasih Atas Kritik dan saran anda... karena kritik dan saran anda adalah apresiasi terhadap kami. :-) mohon likenya :)