.comments-page { background-color: #00BFFF;} #blogger-comments-page { padding: 0px 5px; display: none;} .comments-tab { float: left; padding: 5px; margin-right: 3px; cursor: pointer; background-color: #f2f2f2;} .comments-tab-icon { height: 14px; width: auto; margin-right: 3px;} .comments-tab:hover { background-color: #eeeeee;} .inactive-select-tab { background-color: #d1d1d1;}
DFN. Powered by Blogger.

SELAMAT DATANG DI DAFONE'S NOTE

Nge-Blog'e arek Go-Blog

Unexpected Holliday - Bromo

           Bromo, siapa yang tidak kenal salah satu gunung di jawa timur ini. Aku pun juga sudah berkali-kali datang ke gunung ini, sekedar refresing bersama teman-teman. Nah… kemarin tanggal 2 November 2013 Aku berkesempatan datang lagi ke taman nasional gunung bromo ini.

          Terakhir ke gunung bromo ialah 3 – 4 tahun yang lalu sebelum gunung Bromo erupsi. Dan setelah erupsi tidak ada kesempatan lagi hingga kemarin kesempatan itu datang. Seperti biasa, datang ke gunung Bromo selalu datang bersama teman, baik teman SMA, teman Chating Mig33, Teman Kampus, dan kemarin bareng teman Kos. Fiuh… kapan ane bawa sang kekasih ke Bromo ya… (nasib Jomblo) hehehe.
          Perjalanan ini sih sama seperti perjalanan sebelumnya, yakni ditemani oleh si Mr.Blue sang motor kesayanganku. Melaju bersama Mr Blue melewati beberapa tanjakan dan tikungan hingga akhirnya sampai di area lembah kasih. Sambil berhenti nunggu teman “pipis” Boleh nih narsis dulu di pinggir jalan. Wkwkwk.

          Setelah beberapa jepretan… (cielah, kayak model aja jepret…jepret) Aku pun lanjut menuju atas mengarungi jalanan yang menanjak juga berkelok. Dan Alhamdulillah sampai juga di pintu masuk Taman nasional gunung Bromo. Taaaapi… Kok tiket masuknya agak jauh ya? Apa mungkin takut gak bayar lagi seperti dulu, wwkwkkw.
          Dengan harga tiket 25rb (untuk 2 Orang dan 1 motor) kami pun boleh masuk ke taman nasional gunung Bromo. Beberapa meter dari pintu utama banyak mobil yang lagi ngantri alias macet… busyet… Aku lupa kalau hari itu adalah hari minggu dan bertepatan dengan jam mereka turun alias kembali ke penginapan. Yah… dengan terpaksa akhirnya ngikuti arahan penjaga lewat jalan pintas yakni belok kiri (menuju parkir mobil).
          Disinilah Aku mulai bingung dan nyasar hingga ke tempat yang belum pernah ku kunjungi sebelumnya. Yep… bukit sebelah utara kawah Bromo… lumayan jauh dan panas… Taaaaapi… Di sini Aku menemukan spot keindahan gunung bromo yang lain, dan seperti foto di bawah ini Narsis dulu…


            Puas narsis di tempat ini, kami pun turun mencari jalan menuju kawah bromo. Eits, satu tempat lagi yang bagus untuk foto ditemukan. Yakni tempat parkir mobil dan kebetulan lagi kosong jadi pemandangannya lumayan bagus, seperti hasil foto di bawah ini. Hehehe

(Foto Bersama Mr Blue... Lagi pusing mikirin masalah. :D )

(Macak ganteng sek, sopo ngerti onok cewek nyantol.. hihihi)

          Puas dan tak mau lama-lama di tempat ini (karena ada yang pacaran) akhirnya Aku dan temanku lanjut turun ke lautan pasir. Di lautan pasir inilah Aku menghabiskan banyak waktu hanya untuk berfoto. Yah, walau kelihatan narsis dan tidak enak dipandang Aku cuek aja. Wkwkwkwk.
(Tuh di belakang ada gunung batok)


(Kece kan? wkwkkwkw)

          Sebenarnya temanku ingin naik ke kawah, yah apalah daya Aku tidak siap untuk mendaki ke sana dan akhirnya Aku hanya bisa mengantarnya ke depan pura. Nama pura yang ada di Bromo adalah Pura Luhur Poten dan memaksa temanku untuk mendaki dengan alasan “daripada penasaran”, Akhirnya dia nyerah juga dan ngajak pulang tanpa mendaki kawah bromo. Oia, inilah foto-foto di sekita Pura Luhur Poten.


(Muka mulai kusam, karena terlalu lama terpapar matahari)

(Gaya Sek, ning ngarep Pura)

(Inilah suasana yang ada di dalam Pura)

(Sesajen yang banyak berserakan di pura)

Sekian Postingan kali ini, Thanks :)

0

Pantai Pate' di Situbondo

Assalamualaikum, kali ini isengku adalah mereview sebuah foto yang ada di file komputerku. Foto yang ditemukan ketika menyortir foto-foto yang harus dihapus. Foto ini diambil disebuah pantai yang ada di Jawa timur, tepatnya di kabupaten Situbondo.
          Perjalanan ke kabupaten situbondo ini merupakan keterpaksaan, alias gara-gara stress di kosan. Tanpa ambil pusing Aku ikut temen kosa datang ke kota situbondo dengan tujuan membeli ponsel. Jauhnya hanya untuk sebuah ponsel harus menempuh jarak lebih dari 100 KM. Yah… itulah sebuah pilihan… hehhee
          Well,langsung saja mengenai foto di atas, gak penting melihat siapa modelnya karena pasti sudah tahu siapa dia. Sinarsis pemilik Blog lagi berpose. Kenapa saya mau membahas tentang pantai ini? Karena namanya unik… yakni pantai “ PATE’ ” (Huruf E dibaca seperti kata Tante). Nama itu diberikan sebagai singkatan dari “Pacaran Tek-ngetek” yang dalam bahasa indonesia artinya Pacaran yang sembunyi-sembunyi.

          Dari namanya saja sudah ketahuan, pastinya tempat ini biasa digunakan sebagai tempat berpacaran.hehehe.Namun, ketika datang ke pantai ini, saya tidak menemukan pasangan-pasangan yang bersembunyi, mungkin karena memang bersembunyi jadi gak kelihatan.wkwkwk. Adanya hanya segerombolan anak muda yang lagi berkumpul, dan membuat atmosfir bagi diri mereka sendiri.

          Itulah sedikit mengenai Pantai “Pate’” yang ada di Situbondo, dan dibawah ini beberapa foto di pantai itu.


Oia,Pantai ini bukanlah pantai wisata,jadi tidak ada fasilitas seperti di pasir putih situbondo,namun tempatnya asyik untuk dikunjungi...Sekian dan wasalam.
0

Idul Adha, Hukum dan Cara berkurban

Assalamualaikum, Kemarin tanggal 15 Oktober 2013 kita memasuki hari raya IDUL  ADHA. Sudah pada berkurban belum? Belum ya? Sama… hahaha. Semoga di Idul Adha berikutnya kita bisa berkurban yang sudah menjadi Kewajiban bagi kita yang mampu berkurban.
Tulisan ini kupersembahkan untuk Saudaraku, mungkin besok untuk anak-anakku juga mengenai hukum dan cara berkurban. Karena kemarin ketika di rumah berkurban, kakak melarangku untuk makan daging kurban dengan alasan hewan yang menjadi kurban atas nama ayahku, padahal ketika SMP saya pernah mendengar dari guru agama bagi yang berkurban “Boleh” memakan daging kurbannya.
Terdapat tanda tanya besar dalam benakku,yang manakah pernyataan paling benar? Boleh atau tidak boleh. Namun,untuk amannya Aku pun tidak makan daging kurban tersebut. Tak masalah, lagian sya juga tidak terlalu doyan makan sate.wkwkwkwk!
Hari ini tepatnya tanggal 18 Oktober 2013 saya browsing di dunia maya mengenai hukum berkurban dan membandingkan dengan apayang ada di rumah.
a.     Mengenai Hewan kurban “Boleh/Tidak” untuk dimakan oleh yang berkurban, saya mendapatkan beberapa Ilmu yang dapat memperkuat pedomanku. Kesimpulan yang saya dapatkan adalah hewan kurban “BOLEH” dimakan oleh yang berkurban. Sesuai dengan Firman Allah SWT “Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang-orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta”. (QS. al-Hajj.36).
Beberapa hadist juga memperbolehkan, berikut Hadist Rosulullah SAW: ”Dari Aisyah ra berkata: pernah manusia penduduk desa berduyun­-duyun untuk menghadiri kurban di masa Rasulullah saw. Maka bersabda Rasulullah saw “simpanlah sepertiga daging itu, dan sedekahkanlah yang lainnya” (HR. Abu Daud).
Menurut Yusuf Qardhawi pembagian daging kurban yang lebih utama ialah menjadi tiga bagian, yakni sepertiga untuk dimakan oleh yang berkurban beserta keluarganya, sepertiga untuk tetangga sekitarnya (lebih jika mereka tergolong ekonomi lemah atau tidak mampu berkurban), dan sepertiga untuk fakir miskin.
Seandainya yang bersangkutan (pengurban) menyedekahkan seluruh daging kurbannya, tentu hal itu lebih utama dan lebih baik lagi, dengan syarat ia harus mengambil berkah, seperti makan hatinya atau lainnya. Hal itu sebagai bukti bahwa ia telah memakan sebagian dari dagingnya, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi saw, dan para sahabatnya.
Nah, dari pengalaman kemarin sebenarnya Boleh bagi saya dan saudara saya untuk makan daging Qurban, karena ilmu yang didapatkan oleh pak Ustadz yang menjadi guru di rumah melarang, yasudah kamipun tidak memakannya. Padahal disunahkan untuk memekannya L

b.     Yang kedua adalah mengenai Kulit Hewan Kurban, Ini agak janggal dari tradisi yang ada di rumah. Tradisi di rumah adalah Memberikan Kulit pada penjagal apa motif dan akatnya sya kurang tahu, kalau sebagai Upah maka kurbannya akan sia-sia. Hadits Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu.
“Artinya : Dari Ali Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya agar dia mengurusi budn (onta-onta hadyu) Beliau [3], membagi semuanya, dan jilalnya [4] (pada orang-orang miskin). Dan dia tidak boleh memberikan sesuatupun (dari kurban itu) kepada penjagalnya”. [HR Bukhari no. 1717, tambahan dalam kurung riwayat Muslim no. 439/1317].
Beberapa hadist juga ada yang melarang menjual sebagian dari hewan kurban atau memberikannya ke penjagal sebagai upah.

Terlepas dari itu semua,lebaran kemarin sangat menyenangkan, karena semua keluarga berkumpul… tidak semuanya sih, Yuk dan bapak berada di malaysia L namun, Tetep harus disyukuri kebersamaan yang tidak lengkap itu. Yah,walau tidak banyak namun  Alhamdulillah tahun ini di rumah berkurban 2 ekor kambing dan Alhamdulillah jumlah bungkusan daging bertambah sehingga semakin rata berbagi untuk tetangga.
Brikut beberapa foto sebagai dokumentasi Idul Adha kemarin… semoga menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Gambar di atas adalah tumpukan daging kurban,jumlahnya ada 73 tumpukyang siap dibagikan...hehe

Ini salah satu tetangga yang ikut membantu menguliti kambing berwarna putih...
Hati-hati mas takut robek kulitnya...wkwkwk
 Pak Wahab, Fokus dengan kambing Coklatnya...semangat pak!

Bergotong royong... merapungkan hewan kurban... termiakasih semuanya... :)
 
Ini Tiga genarasi,Ada ibu,Kakak,dan ponakan...
 Kalau ini udah dibuat Sate dan dimakan bersama tetangga...apakah ini? wkwkwk
Terakhir adalah makanan ini, rawon + Sate sebagai para tetangga yang datang membantu...! :)

Sekian postingan kali ini, semoga ada manfaatnya...wasalam
0

Kebenaran tentang Aku dan Mereka


Ok, Aku memang pemalas dan Aku memang pemarah (Nesuan) tapi Aku bukan seorang Munafik. Dari dulu Aku sudah tahu sifat mereka yang selalu membicarakan temannya sendiri. Eh salah, bukan teman biasa tapi teman dekat bisa dibilang sahabat. Hehehe. 
Ketika si A tidak ada pasti si B berbicara tentang A padaku, dan sebaliknya ketika si B tidak ada si A membicarakan tentang si B kepadaku. Sebenarnya mereka itu  bla bla bla (nilai sendiri, saya tidak mau menjustice teman sendiri)
Pertanyaannya adalah bagaimana dengan diriku saat tidak dengan mereka? Apakah mereka membicarakanku? Oh God.. :D ternyata sama saja, Mereka membicarakanku. Wkwkwk. Tak apalah Aku memang malas kok, dan Aku memang Nesuan (pemarah) tapi Aku Bukan Munafik yang menggunakan kelemahan orang sebagai upaya penyelamat diri.
Penyelamat diri maksudnya apa ya? Penyelamat diri yang saya maksud adalah membicarakan orang lain sebagai bahan pembicaraan agar yang berbicara tidak dijadikan bahan pembicaraan. Waaaaah… kayak Vicky Prasetyo aja blibet bahasanya. Yowes intinya gitu pokoe! :D
Bagaimana Aku tahu mereka membicarakanku? Karena saat ini ketika Postingan ini diposting (16 september 2013 pukul 11:00) Aku berada di dalam kamar. Menggembok kamar dari luar dan diam di dalam kamar mendengar kebenaran dari mereka. Hihihi…!

Hal ini dilakukan untuk penilaian diri aja, bagaimana mereka menilai diriku secara objektif. J hihihi… Thanks!
0

I'm not a Chef (Food Story)

Memasak bukanlah keahlian atau hobyku, melainkan keisengan dan tentunya sebagai upaya berhemat saat tinggal di kos. Namun, kali ini aku tertarik dengan kegiatan memasak, mulai dari masak air, masak mie instan dan menggoreng telur. Hehehe.
Karena rasa ingin tahuku besar (kepo) maka Aku mulai belajar memasak. Pengennya masak Kue atau cake namun sampai sekarang masih belum kesampaian. Akhirnya impian itu dipending dulu!
Well, Beberapa masakan sudah saya coba tentunya dari belajar di internet dan dengan cara try and error alias coba-coba. Bagaimana rasanya? Rasanya ancur… wkwkwkwk. Namun tetap berakhir di dalam perut… (prinsipku, tak boleh ada makanan yang dibuang jika masih bisa dimakan!). Berikut beberapa masakan yang pernah dibuat dan tentunya ada cerita dibalik semua masakanku. ;-)








1

Membuat Desain Kartu Nama Sederhana Dengan Photoshop

          Sama seperti postingan sebelumnya yakni membuat Desain Kartu nama dengan CorelDraw, membutuhkan ukuran Kanvas yakni 9 cm X 5.5 cm. Saya yakin anda sudah tahu cara membuat file baru atau kanvast baru dengan ukuran yang diinginkan.

          Saya disini menggunakan Photoshop 7.0 maklumlah, Lepi kurang mendukung untuk kerja di seri teratas Photoshop. Namun, penggunaannya sama saja jika kita dapat mengoptimalkan yang ada atau yang kita punya. Hehehe.

          Well, Mari kita buat Desain Kartu nama sederhana dengan Photoshop. Langkah pertama (setelah membuat File ukuran 9 cm x 5,5 cm) adalah membuat layer baru (Shift+Ctrl+N). Beri warna Layer1 dengan warna yang dinginkan, dan saya disini menggunakan warna biru Muda.



Setelah memberi Warna biru pada layer1 langkah selanjutnya adalah membuat Layer baru (layer2), dilanjutkan dengan menggunakan rentangle tool (U) dengan ketentuan seperti gambar di bawah ini. (Maaf gak bisa jelaskan dengan bahasa. Hehehe
Setelah membuat persegi di sekitar Layer2 maka langkah ketiga adalah membuat Motif daun di Layer2. Caranya, klik kanan > Stroke Path > pilih Brush. Sebelumnya tentukan dulu tipe dan warna Bursh, pilih bursh Daun. Dan hasilnya seperti di bawah ini. Warna agak pudar karena apacity dikecilkan menjadi 39%.

Langkah berikutnya adalah menyisipkan gambar, Atur Opacity gambar sesuai selera. Bisa juga memasukan Logo perusahaan atau foto kita sendiri. Contoh dibawah ini adalah pakai foto saya, Narsis ya? Hahaha.

Ok, kartu nama kita hampir selesai, tinggal membuat beberapa point Penting Tentang sebuah Karti nama. Point Penting tersebut antara lain adalah Nama Perusahaan, Nama Anda, dan Contac Person. Jangan lupa Alamat juga disertakan…

Terakhir adalah menyimpan Dokument kita dalam bentuk JPG. Wihhh…. Akhirnya selesai juga desain sederhana Kita mengenai Kartu Nama dengan menggunakan Photoshop. Sederhana atau terlalu rame ya? Wkwkwkwk. Sudahlah saya yakin anda lebih mahir dalam membuat desain dan tentunya lebih Imajinatif. Hasil desain tergantung kreativitas anda… Ok selamat Mencoba. 
0

Hidden Alley Activity

Bingung mau ngisi apa lagi di Blog ini... Tentang Tips and Trick Corel Draw dan Photoshop bukan keahlianku, Mengenai matakuliah Manajemen apalagi... Males mau buka buku. Tentang perjalanan (My Vacation) masih belum pernah jalan-jalan lagi. haha

Untung saja semalam teman-teman ada acara bakar-bakar ikan alias masak dan makan bersama, walau sebenarnya Aku dan teman baru Kos yang masak :( Nasib para Jomblo... yang lain pada sibuk kencan kaleee... Namun Akhirnya mereka datang untuk santap bersama dengan tanggungan yang tidak masak harus nyuci piring dan peralatan dapur lainnya. Hehe

          Sesuai judulnya nih, Postingan ini berisi kegiatan yang sering dilakukan oleh penghuni Hidden Alley Boarding House yakni bakar-bakar. Ckckckck. Kejadian tadi malam jadi inget pas bareng teman-teman yang dulu, bakar jagung gitaran bersama dan menggoda cewek depan. Namun itu masa lalu yang tidak perlu diulas lagi.
          Sekarang ya sekarang… Dan semalam itu benar-benar bikin perut sakit, sakitnya karena kekenyangan dan kembung minum minuman berkarbonasi (Big Cola) Berapa mas harganya? Itu bisa apa? Masku pernah beli seukuran Galon loh! Itulah yang menjadi celotehan teman-teman ketika melihat Big Cola berukuran besar (3,1 liter).
          Sesuai apa yang kukatakan di awal-awal, yang masak dan pergi belanja adalah diriku L. Mulai dulu sampai sekarang kalau masak-masak yang menjadi pengambil keputusan adalah diriku, karena itu Aku yang selalu menjadi orang yang masak untuk mereka. Hehehe
          Menu untuk tadi malam adalah 1 Kg Ikan Lemuru yang dibakar, sepiring tempe Goreng, sepiring sayuran, dan satu mangkok besar kerupuk pedas. Mantap toh? Yang gak ikutan pasti ngiler… hahahaha
          Bakar ikannya di luar kosan dan mengundang para tetangga ngiler tuh. Namun, asapnya masih ada yang masuk ke dalam ruangan. Jadinya tidur beraroma ikan bakar di setiap ruangan. Hehe

          Nih Ikan yang menjadi korban kekacauan kita semalam, Ikan yang rela dibakar dan dimakan oleh manusia-manusia kelapran. 


itulah mengenai aktivitas kami, Yah walau gak penting-penting amat untuk diposting diblog, namun setidaknya blog ini akan menjadi kenangan saat kelak nanti ^_^
see you...

0

Hidden Alley Part II - Review rumah Kos kami

          

Alhamdulillah, masih ada kesempatan lagi untuk meneruskan Blog ini, masih tetap keisengan karena tak ada materi untuk Blog. Kali ini akan kulanjutkan mengenai rumah kosku (Hidden Alley). Kita mulai dari nama Hidden Alley yang kemarin kuceritakan mengenai gang sempitnya. Nah… ini dia gang sempit yang kuceritakan…
Gang Sempit Menuju Jalan Keluar

Gang sempit menuju Pemukiman dan Kos Lain
          Kedua gambar tersebut kuambil di depan kosan, jadi kosanku ada ditengah-tengah. Hehe. Sekarang jalannya sudah di paving dengan membayar iuran sebesar Rp 75.000/ rumah jadi tidak khawatir lagi akan becek dan kotor. Meski bersih dan mulus tetep saja sempit, coba geser dikit bangunan rumahnya kan enak mobil bisa masuk. Haha.. sok-sok’an punya mobil dan rumah siapa yang mau digeser??? Kayak tanahnya embahku ae.. :D

          Well, yuk kita masuk ke halaman Hidden Alley, kita lihat apa saja yang ada di dalamnya. Ketika masuk anda akan mendapati pintu rumah yang masih baru dibuat, meski pintunya lawas namun temboknya bener2 baru… Seperrti pada gambar di bawah berikut ini:


Wajah Kosan Kami "Hidden Alley"
Pada tanda nomor satu itu merupakan PLAKAT dari DINAS SOSIAL. Plakat ini membuktikan bahwa Rumah Kos kami sudah disurvei dan berizin dari Dinas Sosial. Banyak hal yang ditanyakan oleh dinsos, antara lain adalah kebijakan atau peraturan yang kami gunakan apakah memperbolehkan tamu perempuan masuk dan menginap? Untung saja kita punya kesepakatan tidak memasukan tamu perempuan dengan alasan apapun kecuali keluarga.
Plakat dari DINSOS
          Dan pada tanda nomor dua, itu merupakan Telepon rumah. Tujuannya sudah jelas hanya memamerkan bahwa kami memiliki telefon rumah di kosan kami. Walaupun telefon tersebut sebenarnya tidak berfungdi alias sebagai pajangan. Hahahaha. 
Ketika anda masuk pasti anda akan merasakan kesejukan, karena di halaman kami memiliki beberapa pohon buah… Pohon-pohon tersebut antara lain:
  1. Pohon Rambutan
  2. Pohon Jambu Mente
  3. Pohon Blimbing
  4. Pohon Jambu Biji
  5. Pohon Mangga
  6. Pohon Pepaya
  7. Dan beraneka tanaman pendek seperti Cabe, rumput, dan semak belukar. hahaha
Berikut saya tampilkan beberapa Pohon yang ada di Kosan. 
Blimbing


Tanaman Lain

        Ok, sekarang kita masuk ke bagian dalam rumah, di dalam rumah ada 9 kamar, dan dihuni tiap kamar ada yang dua orang dan juga pasti dihuni sendirian (mbulet bahasane). Ketika anda memasuki pintu masuk, anda akan mendapati Tempat sepatu yang rapi. Rapi kalau dirapikan, dan sering berantakan karena penghuninya kempros alias Jorok. Penulis tidak termasuk yang jorok loh.. hehehe.
Terus kedalam anda akan mendapati tempat parkir yang membuat kosan kita selalu kotor. Selalu kotor karena Sepeda kami parkir di dalam rumah, maklumlah di luar rumah tidak ada tempat aman untuk parkir. Namun, kami harus tetap rapi dalam memarkir motor kita, kalau tidak niscaya tak ada ruang cukup untuk semua motor. Ckckckck! Berikut tempat parkir kami dan sekalian Pamer motor Saudara Franky.

Sebelah tempat parkir ada tempat mencuci, lumayan luas untuk sekedar mencuci celana dalam. Hahaha….! Tapi sayang tempat cuci kami sering kotor karena kita para penghuninya malas-malas untuk membersihkan lumut yang menempel. Oia, tempat cuci ini merupakan tempat multi fungsi, karena juga digunakan untuk berwudlu dan nongkrong di kala sore hari untuk mengobrol dengan teman-teman.

Fasilitas lain yang tak kalah penting adalah kamar mandi dan dapur. Kami memiliki 3 kamar mandi dan ketiga kamar mandi memiliki tingkat kebersihan yang berbeda. Mengapa? Karena tiap orang memiliki kamar mandi favorit, jadi hanya mereka yang memfavoritkan kamar mandinya akan membersihkan kamar mandinya. Bagaimana dengan yang malas? Sudah pasti kamar mandi langganannya Kotor. Hiiiii jorok :D hahaha.


KAMAR MANDI JOROK "HIDDEN ALLEY"

Bagaimana dengan dapur kita? Wah Alhamdulillah lumayan berantakan hehehe… Namanya juga dapur. Namun Lumayan lengkap untuk peralatan di dapur. Ada kompor gas beserta tabungnya, wajan, panci, rak piring, Rice cooker, Blander, dkk. Eits, jangan senang dulu karena sebagian besar peralatan dapur adalah milik Zainal. Hahaha. Maklum Ibu Kos masih gak ada dana :p 

DAPUR UMUM HIDDEN ALLEY

Kamar sepertinya berukuran 3X4 m, dengan beberapa fasilitas yakni Kasur, Lemari, Meja dan Kursi. Kalau kamarku sudah full dengan peralatan tambahan juga benda-benda serta buku-buku yang penting, jadinya terlihat sesak dan kumuh. Sejujurnya ini adalah tingkat kerapihan paling ekstrim kamarku, dan sering berantakan yang Ekstrim juga. Hahaha… Berikut saya tampilkan gambar beberapa fasilitas yang ada di kamar. 

Keseluruhan foto kamarku

KASUR YANG tidak EMPUK menjadi tempat untuk menghilangkan lelah

LEMARI pakaian

Meja belajar dan kursi plastiknya :D
Bagian Halaman Rumah udah, Ruang tengah dan fasilitas lain udah, barusan Kamar juga udah, sekarang kita menuju Atas kosan. Di atas kosan kita gunakan untuk menjemur pakaian dan melihat pemandangan dari atas. Pemandangannya adalah para tetangga cewek yang juga ngekos di jember. Hahaha. Namun sekarang sudah tak seindah dulu, karena udah banyak pager tinggi. Fiuh…
Pemandangan Alam juga dapat kita lihat dari atas. Pemandangan fajar di pagi hari, pemandangan senja di sore hari ataupun pemandangan padatnya rumah di lingkungan kosanku. Hohoho… Ok, Langsung saja kita naik menggunakan tangga berikut ini untuk menuju Atas/Atap Kosan. J
Tangga di atas ini adalah akses satu-satunya ke tempat favorit kami yakni Atap kosan. Tangga ini juga menjadi tempat duduk santai sambil mengobrol dan tempat meletakan sepatu (bagi yang jorok) dan helm (bagi yang bandel). Tangga ini juga menjadi saksi beberapa kejadian, dari kakiku yang terbentur, Sadad yang jatuh, dan juga fahmi yang jatuh dari tangga ini. Dan inilah yang ada di atas kosan kami...
Terlihat jelas dari gambar di atas kalau di atas kosan kami luas untuk bermain mau pun berolah raga. Tentunya ketika tidak ada jemuran yang bergelantungan seperti foto di atas. Banyak kenangan yang terjadi di atas atap ini, semuanya tak akan pernah kulupakan bersama sahabat dan teman-temanku. 
Dan berikut sekaligus terakhir, adalah para tetangga yang berdampingan dengan kosan kami. Kita mulai dari tetangga depan kosan. Banyak yang Aku kenal dari penghuni depan kosan, dan banyak cerita dibalik pertemanan kami dengan mereka. Dan belum saatnya juga aku menceritakannya. Hahaha… nih fotonya
 Tetangga lain adalah di bagian kanan dan kiri, keduanya tidak ada yang kenal, padalah bagian kanan dihuni oleh cowok dan dikiri hmmm penghuninya cewek. Hehehe. Setahuku Pagar yang paling aman adalah Tetangga… yang ku khawatirkan adalah bagian kanan, karena gampang banget loncatnya menuju Kosanku… Yah semoga selalu aman sejahtera sajalah… yang penting harus saling menghormati dan menghargai.
Tetangga Samping Kanan
Tetangga Samping Kiri

Kalau di belakang kosan hanya bisa dapat melihat ini, itu pun harus jinjit. Beberapa teman kosan banyak memiliki teman di belakang, walau begitu tak menjamin keamanan dari saling menjaga, karena mereka terlalu jauh. Oia, disana juga ada warung kesukaan Fahmi yakni warungnya Bu SARAS… wkwkwk…

Belakang Kosan
Dan inilah salah satu pemandangan alam sekitar yang dapat kita nikmati setiap hari, Gunung Argopuro dan padatnya pemuiman penduduk. Sekianlah Postingan iseng ini dan lumayan menguras banyak waktu. Namun, Aku puas karena mungkin adanya postingan ini Teman-teman bisa mengingat kenangan ketika kita tak tinggal lagi di kosan kita ini. Aamiin…!

Sekian wassalamualaikum
::dafone::




4

Recent Post

Related Post

Buku Tamu

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Dafone's Note - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Free Templates Blogger