.comments-page { background-color: #00BFFF;} #blogger-comments-page { padding: 0px 5px; display: none;} .comments-tab { float: left; padding: 5px; margin-right: 3px; cursor: pointer; background-color: #f2f2f2;} .comments-tab-icon { height: 14px; width: auto; margin-right: 3px;} .comments-tab:hover { background-color: #eeeeee;} .inactive-select-tab { background-color: #d1d1d1;}
DFN. Powered by Blogger.

SELAMAT DATANG DI DAFONE'S NOTE

Nge-Blog'e arek Go-Blog

Harapan dan Kenyataan Indomie Goreng Cabe Ijo

Selamat Malam Barusan Aku posting tentang kuliner (food) Kembang Kol Goreng dan kali ini potingan yang juga berhubungan dengan Makanan. sesuai judulnya Harapan dan Kenyataan Indomie Goreng Cabe Ijo. Ok pertama kita lihat Kemasan yang menggugah selera ini.

Kemasan Indomie Goreng Ijo
Melihat kemasan itu semua orang pasti sangat penasaran dengan rasanya, penampilannya cantik yakni berwarna Hijau memikat. Hal ini juga diperkuat dengan Iklan Produk bersangkutan di layar kaca, pokoknya cabe hijaunya sangat menggugah selera deh.
          Melihat iklan dan kemasannya membuatku langsung tertarik dan segera membelinya. Dengan semangat Aku memasak mie instan seperti biasanya dan setelah siap untuk dimakan Harapan tak sesuai kenyataan. Lihat gambar dibawah ini.

Indomie Goreng Hijau Real

          Aku hanya tertawa, dan menikmati Indomie Goreng Enak ini, Jujur rasanya Ueeenak dan Saya menilai Produk ini adalah inovasi produk terbaik, taaaaapiiiii Warnanya loh gak sesuai Kemasan dan iklannya L (hiks) Pokoknya Harapan tak Sesuai Kenyataan deh…! Ok sekian postingan kali ini, dan postingan ini tidak berisi persuasi yang merugikan produk. Ini Cuma sekedar pengalamanku saja so silahkan anda yang menentukan.



Bandingkan saja :D hehehe

2

Kembang Kol Goreng

Semua pasti tahu kembang kol, tanaman sayur yang berwarna putih ini biasa sebagai tumisan dan campuran Japcay. Mengingat kembang kol, ada seorang tetangga menjajakan hasil kebunnya berupa kembang Kol. Saat lewat di depan rumah Aku memanggilnya dan membeli kembang kol. Melihat kembang kol mengingatkanku akan masa-masa KKT LPM dulu.
            Kembang kol yang digoreng dijadikan lauk sebagai upaya menekan pengeluaran alias berhemat. Alhamdulillah karena kelompokku dulu tak ada yang manja jadinya papun masakannya pasti ludes (Kelaperan) hehehe.
            Postingan kali ini tentang makanan dan kemarin Aku pernah posting mengenai Etnik Food warisan nenek moyang (Bubur Safar). Yakni memasak kembang kol dengan cara digoreng campur tepung. Rasanya pasti nikmat dan lumayan dibuat cemilan dan lauk.
Bahan-bahannya cukup sederhana, yang pertama tentu saja kembang kol. Untuk bumbu cukup pakai tepung Bumbu seperti gambar berikut.
Kembang Kol dan Tepung Bumbu
Potongan Kembang KOl
Setelah kembang kol dipotong-potong seperti gambar diatas, langsung cuci dan tiriskan. Setelah itu, Larutkan tepung bumbu dengan air secukupnya (jangan terlalu encer). Kalau perlu tambahkan garam atau bawah putih yang dihaluskan (tergantung selera). Selanjutnya campurkan potongan kembang kol kedalam tepung seperti gambar dibawah ini.

Campuran Kembang KOL dengan Tepung bumbu
Kembang Kol Goreng Siap Makan
Selanjutnya panaskan minyak goreng dan goreng Kembang kol dengan minyak panas. Usahakan kembang kol dimasukan satu persatu agar tidak bergabung satu sama lain. Ini juga berguna agar kembang kol matang merata. Setelah berwarna kekuningan angkat kembang kol dan tiriskan. Kembang kol siap disantap. Hahaha. Jadi keinget Masa KKT LPM dulu….

Sekian dan terimakasih.

1

Matakuliah Pengantar Manajemen


             Mata kuliah pengantar manajemen ini mengungkapkan dan menjelaskan mengenai konsep yang berkaitan dengan pengolahan atau pengaturan organisasi bisnis maupun nonbisnis dengan segala permasalahan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.

Materi Pertama - Pendahuluan yang meliputi : Istilah, Pengertian, Peranan dan Tujuan manajemen Serta Faktor yang mempengaruhi manajemen juga Langkah-langkah Manajemen.

Materi Kedua – Sejarah Dan Perkembangan Manajemen yang meliputi : Sejarah Perkembangan Manajemen, Tipe manajemen, dan Perbedaan manajemen klasik

Materi Ketiga – Organisasi yang meliputi : Pengertian Organisasi, Latar belakang dan Motivasi, Tujuan Organisasi, Unsur-unsur organisasi, dan jenis-jenis Organisasi.

Materi Keempat - Berbagai Pendekatan Mengenai Jenis-Jenis Manajemen yang meliputi : Pengertian Manajemen, Beberapa Pendapat tentang fungsi manajemen dan Dasar Pertimbangan adanya perbedaan.

Materi Kelima – Fungsi Penentuan Target yang meliputi : Pengertian Lingkungan, Analisis Lingkungan (SWOT) dll, dan Penentuan Vivi, Misi, Sasaran/Target organisasi.

Materi Keenam – Perencanaan Dan Penganggaran (Planning and Budgeting) yang meliputi: Pengertian Perencanaan, Latar belakang dan Tujuan, dan Faktor yang dipertimbangkan Perencanaan.

0

About Kecamatan Gending

            Kemarin tanggal 27 Desember Aku berniat mengambil berkas Surat keterangan Domisili Keponakanku karena Sebelumnya tanggal 26 Desember Aku sudah ke kantor kecamatan namun Pak camat Gending lagi rapat di Dringu (katanya sih). Akhirnya pada tanggal 27 jam delapan pagi Aku langsung meluncur ke kantor kecamatan Gending. Aku sudah yakin, pasti berkas yang kubutuhkan sudah ditandatangani oleh pak camat. Dengan percaya diri Aku melangkahkan kaki menuju ruangan yang selalu digunakan nuntuk mengurus surat-surat.

            Di ruangan itu hanya ada para PSG yang sedang praktek, tiga remaja itu langsung menanyakan keperluanku. Saat aku mengatakan akan mengambil berkas, eh ternyata Surat yang kemarin kutitipkan belum ditandatangani, dan si pak camat juga belum datang. Kecewa sih iya karena Aku disuruh kembali lagi jam sepuluh siang. Pertanyaannya adalah, Jam berapa para PNS itu masuk kerja? Setahuku jam 07:00 WIB. Yaudahlah namanya juga Indonesia… Mau tak mau harus terbiasa dengan kebiasaan mereka.

            Untuk mengisi Waktu karena harus menungu selama dua jam, akhirnya aku putuskan untuk jalan-jalan disekitar jalan raya Surabaya-Banyuwangi. Aku mengarahkan Motorku ke arah Barat dan berniatan untuk memperkenalkan apa saja yang ada di kecamatan Gending. Pertama mengenai fasilitas umum seperti SPBU yang pasti menjadi kebutuhan banyak orang yang melintasi jalan Raya. Sekedar Informasi di Kecamatan Gending ada tiga SPBU, dua diantaranya cukup dekat dengan wilayah gending. Ketiga SPBU itu berada di desa Pajurangan, Desa Curahsawo dan Terakhir di Desa Klaseman. Dibawah ini adalah dua foto SPBU yang dekat dengan kecamatan Gending:
SPBU PAJURANGAN
SPBU CURAH SAWO

            Kalau dari arah timur (Banyuwangi) sebelum Melewati SPBU di desa Curah Sawo Anda akan melihat Papan penunjuk arah. Papan itu memberikan informasi tentang wisataPantai Bentar dan Wisata Religius Miniatur ka’bah. Sebelumnya saya sudah mengulas tentang pantai bentar maka yang lebih tepat saat ini mengulas Miniatur ka’bah. Miniatur ka,bah ini berada disebelah timur Pantai Bentar dan disebelah barat SPBU desa curah sawo. Pendirian miniatur ka’bah ini dengan tujuan sebagai sarana latihan para calon jamaah Haji kabupaten dan Kota Probolinggo. Jelas, Bangunan ini hanya digunakan ketika dekat dengan bulan Haji. Meski jarang dikunjungi, namun keberadaanya cukup membantu para jamaah untuk praktek Haji.
Papan Penunjuk Arah
Foto Kakak Saat Praktek Ibadah HAji

Seperti diatas, Foto yang diambil di Miniatur Ka'bah
            Saat berada di miniatur ka’bah Aku baru sadar kalau Aku tidak membawa STNK motor kakakku. Jadi Aku putuskan untuk nkembali lagi kearah timur dan tak mau bertemu Polisi yang selalu bertengger di sekitar Pantai bentar. Hehehe. Saat melewati SPBU pajurangan aku baru teringat bahwa di kecamatan Gending Desa pajurangan ada sebuah penginapan. Lumayanlah penginapan kelas melati ini bisa dijadikan tempat menginap ketika berkunjung ke kabupaten probolinggo.

            Entah hanya perasaaku saja, Aku lihat penginapan ini selalu sepi pengunjung. Teman-teman pasti juga melihat kalau penginapan ini tampak sepi dari luar, entah didalam seperti napa Aku pun tidak tahu. Oia lupa nama penginapannya adalah Hotel SARI INDAH.
Penginapan Di kec. Gending

Berderet dengan Hotel Sari Indah, Sebelah timur ada Restoran yang selalu berganti nama (selalu gulung tikar) hehehe. Sekarang namanya J restoran. Mungkin J Restoran ada hubungannya dengan nama pabrik yang juga disebelah timur restoran itu. yakni Pabrik PT J cool. Awalnya Aku tidak tahu Apa kegiatan pabrik ini, setelah tanya pada seorang satpam kemarin ternyata ini Pabrik pembuatan BioSolar. Aku pun hanya manggut-manggut bersikap iya-iya saja.

            Setelah browsing di internet dengan kata kunji PT J cool indonesia ternyata benar, Pabrik ini mengolah biji jarak menjadi Biosolar. Dari website resminya Jcool ini milik orang jepang sono, si doi rela invest sebesar 300 M, wah lumayan tuh duit. Wkwkwkwk. Ngomongin jepang dan buah jarak jadi keinget sejarah dulu… Saat indonesia dijajah jepang disuruh tanam buah jarak sebagai bahan bakar. Mungkin si jepang menilai Indonesia berpotensi jadi sekarng mereka datang dengan membawa duit yang banyak untuk membuat pabrik dan membayar orang-orang indonesia untuk mengolah Bio solar kemudian dibawa lagi ke jepang. Hebat yah indonesia saat ini. Hehehehe.
PT Jcool Indonesia
Selain Pabrik J cool, juga ada pabrik yang lumayan besar di kecamatan gending, Pabrik penyedap masakan SASA. PT SASA inti.tbk itulah yang tertulis di depan pabrik. Keberadaan pabrik ini cukup membantu menunjang perekonomian masyarakat disekitar kabupaten probolinggo. Dengan menyerap ribuan tenaga kerja meski banyak diantaranya tenaga kontrak alias outsourcing tapi itu benar-benar sangat membantu. Sebagai contoh para pemuda didesaku yang banyak bekerja sebagai buruh tenaga outsorching di PT SASA inti.
PT.SASA INTI INDONESIA
            Foto diatas adalah foto pabrik sasa inti, dari foto tersbut ada ATM Mandiri, BCA, dan BNI jadi akses mencairkan uang sekarang gak perlu repot jauh-jauh ke kota probolinggo. Di kecamatan gending sudah ada ATM dan BCA menyediakan dua mesin ATM yakni didepan PT.SASA inti dan di SPBU pajuarangan. Inilah bukti bahwa Gending bcukup layak untuk dikunjungi oleh para investor dan tentunya tak lepas dari keterkaitan pemerintah kabupaten Probolinggo untuk memperbaiki fasilitas umum seperti jalan raya.

            Akhir perjalanan siang itu di dalam ATM BCA dan ketika kulihat jam Handphone sudah menujukan pukul 09:00 WIB, kurang satu jam lagi dan kuputuskan untuk pulang saja. Oia, hampir lupa informasi lain yang tak kalah penting bagi wisatawan. Kalau mau ke SONGA ADVENTURE alias Arung jeram bisa juga lewat Gending, langsung saja anda kearah selatan ketika berada dipertigaan Gending ikuti jalan hingga ada papan penunjuk arah selanjutnya. Kalian juga melewati Desa Sebaung yang merupakan Desa cukup maju dibanding desa-desa lain di kecamatan gending (menurutku sih) hahaha.


Papan Reklame SONGA (12Km dari kecamatan Gending)


Salah Satu jalan yang ada di kecamatan Gending
            Ok, sampai disini dulu postingannya semoga bermanfaat dan jangan lupa kalau ke gending atau liburan di kabupaten probolinggo Ajak diriku juga… (ngarep gratisan) hohohoho. Akhir kata yakni Wasalam.

0

Sepenggal tentang Desa SEBAUNG

 Sebaung, Nama sebuah desa yang berada di kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Desa sebaung ini tergolong Desa yang ramai di banding beberapa Desa yang ada di kecamatan Gending. Fasilitas-fasilitas yang ada di Desa Sebaung cukup Lengkap. Baik dari segi kesehatan maupun Pendidikan cukup memadai, Kegiatan Ekonomi pun lancar dengan adanya sebuah pasar Umum di desa sebaung.

           Oia, Sejarah Singkat Nama Desa sebaung (Dari Wawancara seorang nenek2 (tetangga rumah)). Konon Katanya Desa sebaung ini merupakan sebuah Hutan yang lebat, hingga akhirnya datanglah pemerintah hindia belanda pada masa penjajahannya berusaha membuka lahan di Hutan itu. Setelah pembabatan Hutan dan membuat ladang pertanian, selanjutnya pemerintah Hindia belanda Membangun sebuah Pabrik Gula yang sekarang bernama PG.GENDING. Para pekerja pabrik mulai berdatangan dan tinggal disekitar pabrik. Semakin lama semakin ramai dan terbentuklah sebuah Desa.

Namun, Asal Mula nama Sebaung ini tak lepas dari cerita rakyat yang mengatakan Desa sebaung banyak Jin alias makhluk halus yang tak kasat mata. Kata sebaung berasal dari “baung” menyerupai suara aungan. Konon di desa itu hidup manusia yang berkepala Macan yang sering menggaung dimalam hari, karena sering terdengar kata “baung” maka terciptalah nama desa dengan kata SEBAUNG. Haduh kurang realistis sejarahnya, jadi jangan dianggap benar ya! Lain waktu Aku akan mencari Sumber yang relevan mumpung yang masih tua-tua pada awet :D wkwkwkw.

                Selanjutnya mari kita lihat Apa saja yang ada di Desa sebaung. Sampai postingan ini dibuat (27 Desember 2012) Sebaung mengalami peningkatan yang pesat. Pertama sebagai penunjang Pendidikan Desa Sebaung Memiliki beberapa TK/Playgroup, 3 SD negeri, 1 SD/MI swasta, 2 SMP/MTS Swasta, 1 SMA negeri (SMAN 1 GENDING), dan SMA/MA Swastta (MA WALisongo).

                Kedua Adalah Tempat yang menunjang perekonomian Warga sebaung, Sebaung Memiliki Pasar Umum yang digunakan oleh beberapa masyarakat sekidar Sebaung, dan Gending sebagai pusat transaksi jual beli. Selain itu, Sebaung juga punya dua swalayan yakni NJ Mart dan Sidogiri Swalayan, Beberapa Toko yang menjual kebutuhan pun berdiri didesa sebaung. 

                Fasilitas Umum yang ada di desa sebaung meliputi Tempat Olahraga yang terdiri dari lapangan Bola, Lapangan Badminton, dan lapangan Tenis. Oia Kantor Polisi Sektor Gending juga ada di Desa Sebaung, Kantor Koramil juga ada di desa sebaung bahkan Kantor Telkom Juga berdiri di desa Sebaung. Mengenai Pesatnya Informasi jangan heran kalau didesa Sebaung sudah ada Warnet untuk menunjang Arus Informasi Dunia Maya. Itulah segelintir mengenai Desaku tercinta Desa SEBAUNG Kecamatan GENDING
                
1

Bubur Safar, Etnik Food Warisan nenek Moyang


Beberapa hari sebelumnya Para tetangga di rumah pada antar bubur ke rumah. Bubur yang kumaksud adalah bubur yang terbuat dari tepung ketan terus dibentuk bulat menyerupai kelereng, dengan kuah kental aroma gula merah berwarna coklat yang sangat menggoda selera. Banyak Versi mengenai bubur ini, Orang-orang Madura menemainya dengan “Tajin Plokor” (Tajin=Bubur, Plokor=Bulat) kalau orang jawa bilang jenang glundur.

            Umumnya Bubur ini disajikan pada bulan Safar dalam kalender Hijriah. Karena ini Adanya dibulan safar maka Aku namai bubur ini sebagai “Bubur Safar”. Tak ada ketentuan atau peraturan yang mewajibkan warga membuat bubur ini. Namun hal ini sudah menjadi tradisi yang sebagian warga beranggapan untuk menghilangkan Na’as/Apes/Hal buruk.

            Namun tak semua orang beranggapan begitu, sebagian lagi membuat bubur dan dibagikan ke para tetangga merupakan kebiasaan turun-temurun dan sebagai bentuk kerukunan bertetangga dengan niatan bersodakoh. Hehehe. Nah kalau di desa sebaung sendiri Masih banyak yang melakukan adat seperti itu. Contohnya beberapa hari yang lalu, Pas tanggal 10 safar di rumah banyak mangkok berisi bubur. Saat ku tanya dari siapa eh ternyata para tetangga bebarengan membuat bubur, dan sebelumnya tanggal 1 safar Ibu dan Kakak juga sudah membuat dan dibagikan. Sebenarnya ini bukan meminta balesan atau saling bertukar makanan, Namun beberapa orang beranggapan kalau gak ikut buat gak enak jadinya.

           Ada segi negatifnya sih mengenai adat seperti ini, ini menyakut Ekonomi Warga yang pas-pasan. Kalau dihari sepeti ini Warga yang tidak membuat bubur dan dirinya banyak dapat dari orang maka dia akan merasa tak nyaman dan terpaksa harus ngutang kesana-kemari. Menurutku sih tak masalah jika tidak melakukan adat seperti itu, tidak usah berfikiran negatif tentang keselamatan deh. Minta aja pertolongan Allah agar selalu diberi keselamatan, itu pun sudah pasti dan tidak harus mengeluarkan duit.

           Namun, ada Trik lain untuk menghemat biaya pengeluaran, beberapa ibu-ibu membuat bubur bukan dari tepung ketan melainkan dari Bubu Mutiara yang sudah siap pakai. Selain itu Ada juga yang tak mau repot dan hanya membuat Ketan yang ditaburi parutan kelapa. hal ini cara untuk berhemat dan masih bisa besodakoh kepada warga sekitar. itulah Adat yang masih berlangsung di desaku yakni desa sebaung, kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Berikut Foto-foto Bubu Safar/Tajin Plokor(bhs madura)/Bubur glondor (kata orang jawa). Berikut disajikan Jenang safar yang kemarin sempat bertaburan di rumah. hehehe


Penyajian pakai seterofoam (lebih ringkas)


(Kolak Pisang Ketan, Ada kolangkalingnya juga loh)


Sekian postingan kali ini, Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. :-)
0

Dafone talking About KIAMAT 2012



Berbicara Kiamat memang tak pernah habisnya dan selalu memunculkan pro dan Kontra. Kemarin hal terbaru adalah kiamat yang akan terjadi pada tanggal 21 desember 2012. (jare sopo?) hahaha… buktinya sekarang dunia masih berjalan seperti biasanya. Isu dari kiamat 2012 ini terlahir oleh perubahan atau akhir dari penghitungan kalender Suku Maya. Namun beberapa orang yang “kurang pandai alias BG menganggapnya sebagai akhir Dunia.
Kalau Aku pribadi hanya tersenyum mendengar isu itu, kalau ditanya percaya nggak kiamat akan datang? Jawabannku Adalah percaya, namun kalau datangnya ditahun 2012 Aku kurang percaya karena di Alqur’an sudah dijelaskan hari kiamat akan datang dan tak ada makhluk Allah yang tahu kapan terjadinya Kiamat. Nah… sebagai Muslim sejati kita harus percayai itu… kalau enggak? Yah telaah dulu keimanan kalian. Hehehe.
Aku juga ingat dulu antara 2010 dan 2011 ada seorang peramal yang terkenal di indonesia, tepatnya seorang ibu-ibu yang selalu berbicara seenaknya tentang ramalan-ramalannya. Orang-orang bodoh hanya menggabungkan kejadian yang terjadi dengan ramalan ibu itu. Nah… Pas ditanya tentang isu kiamat 2012 apa tanggapan ibu itu? Dia hanya bilang, Saya tidak bisa melihat apapun di tahun 2012. Alias penglihatannya sudah gak ada gitu. Wah… semua jadi heboh, berita infotaiment semua ekspos Ibu itu, juga para peramal lain bermunculan eksis di layar kaca. Aku hanya tersenyum melihat mereka meramalkan hari kiamat. Hehehe.
            Namun, Aku sedikt terkejut dengan ramalan Ibu itu mengenai penglihatannya di tahun 2012 ternyata Ada benar juga ibu itu tidak bisa melihat masa depan di tahun 2012. Gimana bisa? Yaiyalah la wong ibu itu sudah pergi duluan alias “Menuju Liang kubur di tahun 2011” hehehe. Yaudah semoga ibu itu tidak apa-apa di liang lahat sana. Aamiin.
            Postingan ini bukanlah untuk menghujat Personal tertentu, melainkan merupakan Argumentku tentang isu yang beredar. Mengenai ramalan tahun 2012 ini yang konon katanya NASSA memperingatkan bumi akan gelap karena kesejajaran planet selama tiga hari yakni pada tanggal 23-26 Desember. Lah… jare sopo toh? Saat denger di radio Ilmuan asal China mengatakan tidak ada informasi dari Nassa yang mengeluarkan statement tentang kesejajaran plantet. Oh… berarti Nassa Kw 5 yang mengeluarkan Isu itu. hehehehe
            Terlepas dari itu semua, banyak eman-temanku yang percaya akan hal-hal yang menjadi isu di dunia maya. Sampe-sampe ngajak taruhan segala. Hahahaha. Sejujurnya Aku itu tidak percaya akan ramalan, namun masih percaya hal-hal yang Pasti atau saintis dan yang terdapat didalam Al qur’an dan Al hadist.
            Sekarang bagaimana? Tanggal 21 desember kemarin bukanlah akhir dunia kok, Malahan Aku sempat melihat keindahan Dunia ketika diperjalanan pulang menuju probolinggo. Saat melewati desa randu agung lumajang dari kabupaten jember, Aku mendapati pelangi yang sangat indah yang menghiasi langit lumajang. Keindahan pelangi itu ditambah lagi oleh keindahan puncak mahameru gunung semeru. Bagaimana tidak Aku mengatakan itu indah, Puncak Mahameru gunung semeru itu terlihat jelas dan ada pelangi yang melenggung disebelah kanannya. “Subahannallah”
            Mengenai kesejajaran planet dan bumi akan gelap, Wah bener juga saat dirumah kemari (23/12) dipagi hari langit gelap, gimana gak gelap wong lagi mendung mas… hehehe. Tapi disiang hari matahari bersinar lagi kok (yaiyalah, awannya sudah gak ada, dan kembali mendung di sore hari). Intinya, semua yang diramalkan dan diisukan tentang kejadian di akhir tahun 2012 adalah hoax alias saenak udele dewe….! :D Ok, itu hanya argumentku tentang isu-isu 2012. :p Wasalam.
0

Perjalanan keduaku menuju kabupaten Sampang

Alhamdulillah, sekarang Aku mulai rajin posting di blog ini, menjadikan blog sebagai Diary dan tempat berbagi. Kali ini Aku mencoba menceritakan perjalananku ke rumah kakak Ipar di madura. Tepatnya di kabupaten Sampang kecamatan Robatal desa Torjunan. Meski sebelumnya aku pernah berkunjung kesana bersama keluargaku.

            Well, karena kami harus tiba disana pagi, tentunya harus berangkat malam hari. Kami sekeluarga berangkat dari rumah jam sebelas menggunakan Dua mobil. Meski sedikit ngantuk, tetap saja berangkat demi tiba disana tepat waktu. Perjalanan dimulai jam 22:30 WIB 21 Desember 2012 (hari yang digemborkan kiamat oleh bangsa Maya dan ternyata tak terbukti) dari probolinggo.

            Perjalanan Malam hari memang lebih baik, karena udara tak terlalu panas, namun ada kekurangannya yakni kita tidak bisa menikmati pemandangan dijalan. Mobil Xenia yang kutumpangi dengan beberapa anggota keluarga berada didepan jauh meningkalkan mobil kedua yang terjebak Macet di probolinggo. Tanpa menunggu mobil yang dibelakang akhirnya pak sopir berinisiatif menunggu di jalan menuju Tol Gempol.

            Hem… lumayan lama menunggu mobil kedua, sekita limabelas menit dan akhirnya kami berkumpul kembali. Beriiringan kami menuju jalan tol dan dengan kecepatan penuh dan kecakapan serta navigasi sopir di mobil yang kutumpangi akhirnya kami tiba di Pintu masuk jalan tol jembatan suramadu. Jembatan yang menghubungkan kedua pulau yakni pulau jawa dan madura perlahan kami lewati. Indahnya pemandangan dimalam hari dan kencangnya hembusan angin laut beraroma khas mulai menemani penyebrangan kami. Saat mencari kamera untuk mengabadikan pemandangan malam itu ternyata kamera masih berada di mobil satunya. “Hadeh.. yaudah semoga saat pulang bisa mengabadikan jembatan Suramadu”, kataku dalam hati.

            Setelah menyebrang, entah kapan Aku mulai terlelap didalam mobil hingga Akhirnya Aku dibangunkan oleh kakakku. Saat membuka mata, ternyata kami sudah berada disebuah masjid di kabupaten sampang. Kulihat jam dinding masjid ternyata menunjukan pukul tiga pagi. Kulihat ada seorang bapak-bapak berada di dalam masjid, dan kami kira dia adalah takmir masjid. Akhirnya kami meminta izin kepada takmir masjid untuk numpang istirahat sambil menunggu waktu sholat shubuh. Alhamdulillah kami diijinkan oleh bapak itu.


(Masjid yang Kami singgahi)

Aku mencoba telentang diatas lantai masjid yang dingin untuk menghilangkan capek karena duduk terlalu lama. Sepertinya semua kecapean dan melakukan hal yang sama di teras masjid. Hingga akhirnya adzan shubuh berkumandang, Aku dan beberpa anggota keluarga yang hendak melakukan sholat langsung ke kamar mandi untuk berwudlu.
            Beberapa warga sekitar mulai berdatangan, umumnya mereka adalah bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah berumur untuk melakukan sholat berjamaah. Tidak terlalu banyak memang, tapi Aku takjub dengan beberpa orang yang datang sambil naik sepeda kayuh dan ada ibu-ibu yang membawa senter berjalan lewati tengah sawah hanya untuk berjamaah di masjid. Yang menjadi pertanyaanku adalah kemana para remaja dan orang-orang yang masih muda? Sebenarnya Aku tak pantas menanyakan hal itu, karena Aku juga jarang untuk sholat berjamaah. Hehehe. (malas kali). Akhirnya sholat shubuh selesai, beberpa orang sudah pulang kerumah masing-masing. Tinggal beberpa bapak-bapak yang lanjut dengan mengaji di masjid. Aku dan keluargaku malah sarapan di masjid itu. Inilah sarapan bersama yang kami lakukan terlalu dini untuk dikatakan sarapan. Hehehe.

          Matahari sudah mulai terbit, sebelum melanjutkan perjalanan Aku menyapu masjid dan membersihkan sampah yang kami tinggalkan. Itulah hal yang haru kita lakukan, dimanapun kita harus tetap menjaga kebersihan, apalagi itu tempat ibadah. Setelah yakin cukup bersih seperti semula, Semuanya masuk ke mobil dan Tarik gas menuju Kecamatan Robatal Sampang Madura. Dan beberpa menit kemudian (kurang lebih 20 menit) kami sampai di Desa Torjunan tujuan kami. 
(Balai Desa tempat kami menitipakan MObil)

            Mobil yang kami tumpangi diparkir dihalaman balai Desa, karena Rumah yang akan kami tuju berada di dekat balai Desa Torjunan. “Alhamdulillah” itulah yang kukatakan ketika menginjakan tanah madura, karena perjalanan kami ke madura lancar dan selamat dijalan. Oleh-oleh dari rumah yang berjumlah delapan karton yang isinya bermacam-macam kue dan sembako juga ikan yang dibawa oleh keponakanku. Maklum kalau ke madura harus membawa apa yang kiranya gak ada disana, jadi yang kami bawa itu adalah hal-hal yang sulit didapatkan di desa itu.

            Dari Balai Desa, Rumah yang akan kami kunjungi sudah terlihat, Bangunan baru berbatu bata berwarna putih berdiri di sebrang sawah. Oia, Entah mengapa Sepanjang perjalanan Aku melihat tumpukan batu bata berwarna putih dipinggir jalan. Eh setelah bertanya ke orang sana, Batu putih itu dijual sebagai bahan bangunan. Harganya kalau gak salah denger Rp 800.000 unutk 2000 batu bata berwarna putih. Itu mahal enggak ya? Mahal tidaknya tergantung darimana sudud pandang kita, kalau menurut warga sana itu sudah murah kok. Hehehe.  
(Rumah Bertembok Putih)
(Batu batanya berwarna putih loh... asli batu bukan dari tanah dibakar terus diwarnai :D )

            Setelah beberapa jam kami tiba disana, pemilik rumah langsung menyugukan kami makan. Makanan yang sudah terkenal di pulau madura yakni Sate Madura. Semua orang mendapatkan satu porsi sate yang terdiri 10 tusuk Sate, terlalu banyak memang yang disediakan untuk kami. Karena kami tidak menghabiskan apa yang disugukan, mereka bilang bahwa kami tidak suka makan sate atau sate yang kami makan tidak cocok.
            Ingat orang-orang madura meski terkenal kasar tapi sebenarnya mereka baik. Jamuan yang dilakukan orang-orang sana memang terlihat berlebihan namun itulah tradisi mereka, menjamu tamu layaknya seorang raja. Kalau tidak dihabiskan pasti mereka akan sedih karena mengira masakan mereka tidak cocok dengan lidah tamunya. Kakak hanya menjawab bahwa kami semua sudah kenyang, dan  memang satenya enak tapi terlalu banyak untuk dihabiskan. Akhirnya meeka mengerti dengan alasan itu. hehehe

            Setelah makan, aku mencoba berkeliling sekitar rumah, melihat-lihat apa saja yang ada disana. Ketika melihat kamr mandi, ada sebuah bambu yang dibelah membentang masuk ke kamar mandi seperti pancuran. Ternyata, di daerah itu masyarakat memanfaatkan air hujan yang ditadah dari atap rumah disalurkan menuju kamar mandi. Maklumlah daerah perbukitan yang sulit untuk mendapatkan air. Meski ada tapi umayan jauh untuk pergi ke sumber air terdekat.
(Saluran Air yang terbuat dari Bambu untuk mengalirkan Air Hujan)

(Suasana Di kamar Mandi)

            Disamping kamar mandi agak jauh sedikit ada dapur yang masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar. Tungku yang mereka pakai berbeda dengan tungku pada umumnya yang ku kenal. Aku hanya tahu tungku dari tanah liat dan tungku dari susunan batu bata merah yang biasa digunakan oleh oran2 rumah ketika mengadakan acara besar seperti pernikahan dan acara lain. Tapi orng madura lebih kretif dan sedikit modern, mereka menggunakan rangkaian besi seperti gambar dibawah ini. Harganya cukup murah, untuk yang single Cuma 40rb, dan buat yang doubel mencapai 75rb.

Tungku buatan warga sekitar
            Dibelakang Rumah merupakan gumuk atau bukit, nah Aku mencoba berkeliling kesana meski jalannya becek untuk mengobati rasa penasaranku aku tetap mendaki gumuk itu. pohon jati tumbuh shubur, selain itu ada tanaman yang belum pernah kulihat sebelumnya. Meski penampilannya seperti buah anggur tapi aku tidak berani untuk memakannya, Aku hanya bisa mengambil gambarnya saja.

(Bukit belakang Rumah)
            Aku terus berjalan menyusuri beberapa pohon jati dan kulihat dibawah kakiku ada binatang yang sering kulihat, tapi kali ini ukurannya lebih besar, yakni kaki seribu atau luwing. Aku mencoba mengambil gambarnya dan saat kuperlihatkan ke kakakku dia Cuma bilang “Gak ada kerjaan foto yang aneh2” hehehe.
(Makanan Enak nih.. hihihi)
(Katanya sih bisa dibuat obat.. apa ini? aku juga gak tahu)

            Oia, kembali ke buah yang mirip anggur tadi. Saat kutanyakan ke kakakku, dia mengatakan bahwa itu adalah anggur, dan saat kutanyakan pada adikku dia bilang itu adalah jenis buah aku lupa namanya dan itu rasanya asam, penjelasan adikku tidak masuk akal karena aku juga tau buah yang dimaksud adikku, karena aku juga pernah sekolah di SMP adikku dulu. Akhirnya Aku tnya ke pemilik rumah asli orang madura, saat dibilang namanya aku malah ketawa, bapak itu bilang itu adalah “leng malengan” dari kata itu aku menangkap arti bahwa ini buah maling-malingan, maksudnya? Penjelasan kedua adalah ini anggur madura dan rasanya asam. Terlalu banyak penjelasan dan nama, yaudah lupakan aja buah ini, dan aku tidak mau memakannya.
(Katanya Sih Anggur Madura. Au ah.. gelap)

            Tak terasa, waktu berjalan cepat, setelah tidur siang dan melaksanakan sholat dzuhur, ayah mengajak kami untuk pulang ke rumah alias kembali ke probolinggo. Setelah berpamitan dan mengecek barang kami langsung menuju balai desa tempat mobil terparkir. Udara dan terik matahari semakin panas, membuat kulitku kemerahan (maklum, jarang terkena matahari. Hahahaah (alay)). Mungkin berat, namun kami harus meninggalkan tempat itu dan suatu saat akan kembali berkunjung lagi. Entah berapa tahun lagi juga tidak tahu. Hahaha.

            Diperjalanan Pulang, Kami berhenti disebuah pasar tepatnya pasar BELEGA di kabupaten sampang. Namun oleh-oleh yang kita cari tidak kami temukan, akhirnya diapasar itu hanya membeli Petis ikan asli khas Madura. Perjalanan kami lanjutkan dan ketika hampir masuk jembatan Suramadu, kami berhenti lagi deretan pedagang kaki lima di pintu masuk suramadu. Wah, rekomendasi pak sopir memang tepat, di tempat ini oleh-oleh yang kami cari ada, juga beberapa sovenir dan kaos suramadu.

            Mumpung disana, Aku mencoba membeli beberapa oleh-oleh dan sovenir. Tak lupa juga memotret beberapa sovenir yang menggambarkan ke khasan pulau madura. Beriku foto-foto sekitar pintu masuk jembatan suramadu

Suasana Pintu Masuk Suramadu (MADURA)

(Memilih Oleh-Oleh)

(Makanan Sebagai oleh-oleh dari madura)

(Ada pak sakera dengan istrinya loh)

(Sovenir berupa hiasan dinding yang menggambarkan Madura)

(Hiasan Dinding  yang berisi aneka macam Senjata (Sabit) khas MAdura)

Setelah dirasa cukup, Akhirnya kami berangkat menuju jembatan dan tak lupa membayar tiket Tol sebesar Rp 30.000 per mobil. Berikut foto-foto yang sempat Aku ambil disekitar Jembatan Suramadu.










            Setelah melewati Jembatan Suramadu, Tantangan baru dimulai. Kami harus berjalan pelan dan merayap karena kondisi jalan raya surabaya sesak dan penuh dengan orang-orang yang pulang dari kantor. Beberapa lampu merah sudah tak terhitung kami leawati, beberapa tikungan yang membuatku tambah pusing utnuk diingat. Akhirnya kami tiba di tempat wisata religi “MAKAM SUNAN AMPEL SURABAYA” Kami melakukan sholat Ashar disana, sekaligus beziarah ke makam Wali Allah sambil menunggu Adzan Maghrib.
(Pintu Masuk menuju Makam Sunan Ampel)

(Suasana Ramainya Pasar Ampel)


            Setelah Sholat dan belanja sesuatu di tempat itu, perjalanan pulang berlanjut namun sebelumnya kami beristirahat dan makan di PITSTOP jalan tol Waru/Gempol ya? (lupa). Hehehe. Dan Alhamdulillah Kami selamat sampai rumah pukul 22:00 WIB, Pas 24 JAM kami meninggalkan rumah. Sekian cerita perjalanan ini, kalau ada kesempatan Aku akan menceritakan perjalananku yang lain. Thanks udah mampir. J




(Nah... kalau ini adalah Foto disekitar rumah di MADURA pengennya diletakan dibelakang psotingan hehehe.)
1

Recent Post

Related Post

Buku Tamu

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Dafone's Note - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Free Templates Blogger